Lagi, Warga Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Nasi Tumpeng

JABARNEWS | CIANJUR – Sebanyak 19 orang warga Kampung Cikadu, Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan massal setelah menyantap nasi tumpeng yang disajikan pada acara hajatan selamatan rumah seorang warga.

Kapolsek Sukanagara, AKP Cahyadi mengatakan berawal dari laporan warga, pihaknya langsung bergerak ke lokasi dan warga yang mengalami keracunan sebagian besar dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif karena mengeluhkan pusing, mual-mual dan muntah. Kamis (31/10/2019).

Baca Juga:  Polisi Amankan Tiga Pelaku Perang Geng Motor di Purwakarta

“Dugaan sementara akibat menyantap nasi tumpeng yang disuguhkan pemilik rumah yang juga menjadi korban keracunan. Total warga yang dirawat 19 orang dengan keluhan yang sama,” katanya.

Informasi dihimpun, warga yang hadir dalam hajatan selamatan rumah milik Kaswati itu, menyantap nasi tumpeng yang dibagikan pemilik hajatan, mulai merasakan pusing mual dan diare.

Namun kondisi beberapa warga semakin parah pada Kamis pagi, sehingga mereka harus dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.

Baca Juga:  Pemprov: Gagal Panen Terbanyak Tercatat Di Indramayu

“Mereka langsung menjalani perawatan dan jumlahnya diperkirakan terus bertambah,” katanya.

Saat ini sejumlah petugas telah diturunkan ke lokasi keracunan untuk meminta keterangan dari warga dan memastikan penyebab terjadinya keracunan serta mengamankan sampel makanan.

Kepala Puskesmas Sukanagara, Tuti Amalia, mengatakan belasan warga yang diduga keracunan itu, menjalani perawatan sementara atau observasi di puskesmas guna memulihkan kondisi tubuhnya.

Adapun data korban diantaranya, Reni (24), Enah (45), Ika (28), Rismawati (28), Dezan (9), Robani (40), Kurniawan (30), Dimas (9), Kaswati (27), Liawati (60), Buhori (37), Ade Sumiati (40), Mariah (57), Abdul Azis (16), Ade Muslim (43), Enjang (55), Sri Mutia (6), Ocah (84), dan Ai Nenih (37) semuanya warga Kecamatan Sukanagara, Cianjur Selatan.

Baca Juga:  Soal Revisi UU ITE, PKB: Perlu Mengatur Etika Menggunakan Medsos

“Sebagian besar mengalami diare dan mual. Kami belum bisa memastikan penyebab keracunan dari makanan atau ada faktor lain karena gejala yang timbul berbeda dengan peristiwa keracunan sebelumnya,” pungkasnya. (Ara)