Inovatif dan Kreatif Dinilai Penting untuk Generasi Muda Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Generasi milenial harus memiliki kreativitas dan inovasi agar tak kalah bersaing dengan anak muda dari negara lain. Tak hanya berbekal pendidikan tinggi, anak muda harus membekali diri dengan pengalaman dan akhlak yang mulia.

“Hari ini, 1 November telah ditetapkan sebagai hari Inovasi Nasional. Inovasi adalah suatu kreasi yang baru yang dapat memberi solusi dari masalah-masalah yang ada,” kata Kepala bidang kepemudaan, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq, Jumat (1/11/2019).

Menurutnya, setiap individu maupun organisasi harus memiliki inovasi-inovasi untuk mewujudkan perubahan dan pembaruan agar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Di negeri ini menjadi lebih berkembang dan lebih baik demi tercapai tujuan hakiki terbentuknya Negara Republik Indonesia, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kecam Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Bupati Sergai: Tidak Bermoral

Terciptanya invoasi tersebut, tambah Arif, tidak lepas dari ide, pengetahuan, kemampuan menciptakan sesuatu. Ide atau gagasan bisa didapatkan dari melihat fenomena atau masalah yang ada, pengetahuan bisa didapat dari belajar di pesantren, sekolah, di kampus, atau di perpustakaan.

“Kemudian, untuk memilik kemampuan menciptakan sesuatu, kita dapat belajar dari tutorial, workshop, dan atau kursus online melalui jaringan internet,” ungkapnya.

Ia menambahkan, inovasi merupakan cara untuk keluar dari kejenuhan dan kejumudan baik pemikiran maupun kebiasaan yang itu-itu saja tanpa menghiraukan situasi dan kondisi yang berkembang.

Baca Juga:  Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua di Jabar Siap Dilaksanakan Pada 28 Januari

“Pada Era revolusi industri 4.0 tidak mungkin dihadapi dengan pemikiran dan perilaku yang jumud dan terbelenggu. Doing things in a lazy way atau mengerjakan sesuatu dengan asal atau sesuai kebiasaannya tidak dapat diterapkan. Kaum santri sering menggunakan prinsip kaidah ushul fiqih, almuhaafadhatu ‘alaa qadiimishshaalih ma’al akhdzi bil jadiidil ashlah, menjaga tradisi yang baik dari masa lalu seraya mencari atau menemukan tradisi yang lebih baik dari masa kini dan masa depan,” kata Arif.

Saat ini, tambah dia, inovasi sebenarnya bukan lagi sesuatu yang asing bagi masyarakat Purwakarta. Dimulai dari perubahan infrastruktur dan penataan bangunan di lingkungan pemerintah daerah semenjak kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi, sistem informasi berbasis online Ogan Lopian, sistem hibah online (sihibo), aplikasi sampurasun dan lain sebagainya.

Baca Juga:  Ternyata Begini Kronologi Meninggalnya Mantan Bupati Yahukimo Abock Busup

Belum ditambah dengan inovasi sistem aplikasi yang dibuat oleh anak-anak muda Purwakarta semisal urang purwakarta, input, dan driv (aplikasi semisal gojek). Dan beragam inovasi lainnya seperti kreasi motif batik khas wanayasa, kripik munjul, dan masih banyak lagi.

“Mengingat pentingnya inovasi dalam menghadapi berbagai permasalahan masyarakat di masa yang akan datang, maka pemerintah dan kita semua sudah sepantasnya memberikan apresiasi dan ruang yang lebih luas bagi setiap individu, lembaga pemerintah maupun organisasi untuk terus berkreasi dan berkarya. Seperti kata Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, you better change atau akan punah,” pungkasnya. (Gin)