Sikapi Politik Dewasa, KPU Sukabumi Luncurkan Moci

JABARNEWS | SUKABUMI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi, guna memberikan edukasi politik meluncurkan Mobil Cerdas Demokrasi (Moci), sebagai sosialisasi politik terhadap masyarakat.

Menurut Ratna Istianah, Komisioner KPU Kota Sukabumi, sukabumi yang identik dengan kuliner moci ini, pihaknya menamkan hal yang sama tagar mudah di ingat oleh masyarakat.

“Dengan cara ini diharapkan masyarakat bisa melirik dan menarik perhatian serta bisa memasifkan sosialisasi kami di Kota Sukabumi khususnya untuk meningkatkan angka partisipasi warga,” ujar Ratna, Minggu (3/11/2019) .

Baca Juga:  KPK Jebloskan Mantan Pimpinan DPRD Jabar Ade Barkah ke Lapas Sukamiskin

Kemudia menurutnya, Meskipun di Kota Sukabumi saat ini tidak ada tahapan pemilu bukan berarti KPU hanya berdiam diri tetapi, ada tugas lainnya yang melekat salah satunya mencerdaskan dan mendewasakan masyarakat dalam berpolitik.

Dengan adanya Moci ini pihaknya ingin mengajak kepada warga untuk santun dalam berpolitik seperti adanya perbedaan pilihan merupakan hal yang wajar dalam setiap pandangan politik, tetapi jangan sampai perbedaan itu menjadi permasalahan.

Baca Juga:  Puluhan Siswa TK dan SD di Cianjur Keracunan Massal Usai Makan Cireng

Menurutnya dengan merenovasi mobil jenis minibus tersebut, minimal pihaknya lebih mudah dalam memberikan sosialisasi. Setiap harinya Moci ini akan berkeiling ke sejumlah titik di Kota Sukabumi, khususnya tempat berkumpul

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan masyarakat saat ini belum dewasa dalam menyikapi perbedaan pilihan baik pilihan kepala daerah, presiden, anggota legislatif maupun partai politik.

Baca Juga:  Bangunan Rusak Bertambah Akibat Pergeseran Tanah di Ciamis

Diharapkan dengan adanya Moci ini bisa memberikan kesantunan berpolitik di masyarakat karena, perbedaan pandangan politik merupakan hal yang fitrah atau suci.

“Perbedaan merupakan yang alamiah dan di tengah perbedaan itu kita tetap bersatu,” katanya.

Harus diakui dalam melakukan sosialisasi tentang tahapan pemilu kepada masyakarakat cukup sulit, saat ini mayoritas warga senang bermedia sosial yang bisa berdampak kepada kedewasaan dalam berpolitik. (Ara)