Diskominfo Tambah Fitur di Aplikasi Depok Single Window

JABARNEWS | DEPOK – Depok Single Window merupakan media aplikasi bagi masyarakat Kota Depok untuk memudahkan layanan Informasi yang dapat diakses di smartphone hanya dengan satu aplikasi. Bisa dikatakan Depok Single Window, satu aplikasi untuk berbagai urusan.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok kembali menambah konten layanan aplikasi Depok Single Window (DSW). Penambahan tersebut untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai pelayanan publik di Kota Depok.

Ada lima konten baru yang ditambahkan ke dalam aplikasi DSW yakni kependudukan, pengaduan, data Aparatur Sipil Negara (ASN), ekonomi, perpustakaan, dan wifi.

“Ini semakin memudahkan warga untuk mendapat layanan di DSW,” kata Kepala Bidang Aptika, Diskominfo Kota Depok, Shandy Syamsurizal Kriestiyadie, Minggu (3/11/2019).

Shandy menjelaskan, untuk menu kependudukan berisi mengenai berbagai persyaratan membuat dokumen kependudukan dan data ASN berisi mengenai profil setiap ASN. Kemudian, menu ekonomi berisi data perkembangan harga komoditas pokok di beberapa pasar di Kota Depok.

Baca Juga:  Anggota DPRD Jabar Ini Ajak Generasi Muda Terapkan Nilai-Nilai Kebangsaan dan Konstitusi

Selanjutnya, untuk perpustakaan online ini berisi berbagai jenis buku dalam bentuk digital, sehingga bisa dibaca secara online. Sementara untuk menu wifi berisi mengenai wifi yang ada di fasilitas publik, sehingga bisa diakses oleh masyarakat.

“Tentu kami akan terus melakukan penambahan konten layanan di aplikasi DSW, sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan,” terangnya.

Dia menambahkan, sebelumnya aplikasi DSW telah dilengkapi dengan berbagai layanan. Seperti, layanan pendaftaran online di Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), layanan perizinan, hingga bursa kerja online.

“Diharapkan, mudah-mudahan dengan tambahan konten layanan ini semakin memudahkan warga untuk mengakses berbagai layanan publik yang ada di Kota Depok. Warga tidak perlu direpotkan lagi dengan layanan manual,” tandas Shandy.

Baca Juga:  Jabar akan Tiru Manajemen Migas dari Kota Semarang, Ini Kata DPRD Jabar

Sementara itu, Diskominfo Kota Depok juga berencana melakukan pengintegrasian data kesehatan dari berbagai layanan kesehatan. Hal itu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi warga Kota Depok.

“Kami ingin mengoptimalkan sistem pelayanan kesehatan, melalui pengintegrasian data kesehatan di Puskesmas, RSUD, dan rumah sakit swasta yang ada untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kota Depok,” ujar kepala Diskominfo Kota Depok, Sidik Mulyono.

Menurut Sidik, pengintegrasian data kesehatan perlu untuk dilakukan karena dapat membantu untuk merencanakan berbagai program pelayanan kesehatan ke depan.

“Data ini kalau hanya berada di institusi tertentu tidak akan berdaya guna, tetapi kalau diintegrasikan semuanya, maka kita akan memperoleh suatu profil kesehatan kota secara menyeluruh. Profil yang akan menjadi acuan kita untuk merencanakan berbagai program ke depan,” jelasnya.

Baca Juga:  Lewat Raperda RTRW, DPRD Jabar: Pembangunan Harus Berpihak Kepada Masyarakat

Dia menambahkan, data yang perlu diintegrasikan cukup luas. Mulai dari data kesehatan ibu hamil, balita, anak-anak, hingga lanjut usia (lansia).

“Kalau kami punya data-data ini, kita bisa tahu bagaimana indeks kesehatan di Depok secara rinci. Misalnya, angka harapan hidup di Kota Depok saat ini mencapai 74 tahun, tetapi kita tahu penyebabnya apa. Untuk itu, dengan data yang terintegrasi bisa membantu kita untuk merencanakan berbagai program ke depan guna meningkatkan angka harapan hidup sampai 90 tahun,” pungkasnya. (Red)