Di Cirebon Ada Tradisi Unik Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

JABARNEWS | CIREBON – Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid nabi merupakan sebuah momentum untuk mempertebal ketaqwaan dalam diri kita. Maulid nabi jatuh pada setiap 12 Rabiul Awal kalender Hijriah. Pada setiap daerah di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Pada umumnya, perayaan dilakukan dengan mengadakan pengajian di masjid, majelis taklim, atau mushala.

Seperti yang terjadi di wilayah Ciayumajakuning, ribuan masyarakat dari berbagai daerah menghadiri ritual mencuci piring-piring yang akan digunakan pada malam puncak panjang jimat saat peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW. Di keraton kasepuhan Cirebon, Senin (4/11/2019).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Tanda Tangani Pinjaman Daerah Rp1,812 Triliun, Untuk Alokasi Ini

Sultan Sepuh Ke XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA.Arief Natadiningrat SE menjelaskan bulan maulud khususnya hari ini tanggal 5 mulud yaitu siraman panjang dan juga buka bekasam ikan siraman panjang.

“Siraman panjang ini adalah mencuci 9 piring tafsir dan 40 piring pengiring dan 2 guci serta dua gelas yang usianya sudah 700 tahun yang biasa dipakai oleh Wali Songo” ungkap Sultan.

Sultan menjelaskan dulu dan kini dicuci setahun sekali yaitu setiap tanggal 5 mulud yang akan digunakan Nanti pada tanggal 12 mulud untuk upacara panjang jimat yaitu dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:  Guru Besar UPI Nilai Ridwan Kamil Kritisi Mahfud MD Tak Bersifat Politis

“Di Keraton kesepuhan piring-piring ini nanti untuk tempatnya nasi jimat setelah siraman panjang jimat kemudian kita ada juga buka bekasem ikan yang dibikin selama sebulan dari tanggal 5 Safar sampai dengan 5 mulud dimasukkan ke dalam guci ikan dan juga rempah-rempahan kemudian ditutup dan pada hari ini dibuka dibersihkan dan nanti dimasak untuk dimasak dengan nasi jimat yang disuguhkan nanti di pada upacara panjang jimat,” ungkapnya

Baca Juga:  Komitmen Mardani H. Maming Lahirkan Entrepreneur Nasionalis

Sultan menambahkan pada upacara panjang jimat akan dibacakan doa sholawatan dan kitab berjanji di langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon.

“Untuk tahun ini 9 piring keluar biasanya tiap tahun cuman 7 bentuk, istimewa 9 keluar jadi tidak setiap tahun, 9 itu kaligrafi di situ ada kalimat Toyibah dan shalawat,”

Pantuan Jabarnews ribuan warga langsung berebut air bekas pencucian piring- piring dan air ini ada barokahnya melalui perantara melalui air ini mendapat barokah banyak. (One)