Kisah Mistik Ikan Mas Misterius Jadikan Ciamis Makin Eksotik

JABARNEWS | CIAMIS – Menyinggahi Kabupaten Ciamis, Kabupaten ini berada di bagian tenggara Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan di utara, Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kota Banjar di timur, Kabupaten Pangandaran di selatan, serta Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya di barat.

Siapa yang tak kenal dengan Galendo, makanan khas Ciamis ini bisa dikenal semua orang bahkan sudah menembus pasar dunia. Namun lupakan sejenak soal itu, cobalah menengok lebih jauh dari wilayah tatar galuh lainnya.

Kemunculan ikan mas besar misterius di Sungai Cisadap, Dusun Kedung, Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana, Ciamis, hebohkan warga. Seiring dengan penglihatan ikan besar itu, cerita mitos pun tersebar.

Ki Etom Sartam (83), sesepuh di wilayah tersebut menceritakan, dahulu ada sepasang suami istri bernama Nyi Greyot dan Ki Greyot. Kemudian keduanya membangun bendungan di sungai tersebut menggunakan kayu pohon kelapa. Setelah bendungan dibangun, dua ikan mas masukkan ke sungai itu. Bendungan itu dibangun untuk mengairi lahan sawah dan perairan di wilayah tersebut.

Baca Juga:  Penghargaan Kemenkumham Untuk Pemkot Bandung

“Sejak saya kecil memang ikan ini sudah ada. Saat ikan ini ditanam di sini, keduanya berpesan agar ikan tersebut dibiarkan dan jangan ada yang menangkapnya. Karena bila ditangkap akan terjadi sesuatu kepada orang yang menangkapnya,” ujar Ki Etom saat ditemui di lokasi sungai, dilansir detikcom Senin (4/10/2019).

Ikan tersebut yang awalnya hanya dua ekor, kini bertambah menjadi tujuh ekor dan berukuran besar. Tujuh ekor ikan mas ini terdiri dari 3 warna hijau dan 4 berwarna oranye atau kuning. Ikan yang sering muncul ke permukaan yang berwarna oranye. Sedangkan yang berwarna hijau hanya sesekali dan ukurannya yang paling besar.

Ki Etom bercerita sempat ada beberapa warga yang ingin mencoba menangkap atau menjala ikan tersebut. Namun sebelum ikan itu ditangkap, yang bersangkutan malah mengalami musibah terlebih dulu.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Joe Biden di Pilpres AS, Ini Harapannya

“Belum sempat menangkap saja sudah mendapat musibah, apalagi menangkapnya. Sempat juga ada yang mau meminjam ikan itu untuk diternakkan, tapi malah orang itu sakit dan meninggal. Ikan akhirnya dikembalikan ke sungai,” ucap Ki Etom.

Ki Etom mengingatkan kepada warga untuk menjaga ikan tersebut supaya tetap berada di sungai itu. Uniknya, meski arus sungai deras bahkan meluap, ikan itu tetap berada di lokasi semula. Setiap musim kemarau ikan terlihat karena air sungai surut.

“Memang setiap musim kemarau ikan selalu muncul terlihat. Tapi memang warga dari luar baru tahunya sekarang ini. Ya itung-itung rekreasi, tapi saya ingatkan tetap dijaga jangan diambil ikannya,” ujarnya.

Namun, beberapa orang tetua di daerah sana mengatakan bahwa sebenarnya itu hanya mitos, alasan supaya ekosistem yang ada di dalam sungai tersebut dapat terjaga kelestariannya.

Baca Juga:  Secara Simbolis, Ridwan Kamil Serahkan Bansos Untuk Warga Terdampak Covid-19

Buktinya, dengan ada larangan tersebut, sungai tempat ikan larangan itu jernih tanpa ada sampah yang mengotori permukaan sungai tersebut. Tentunya ikan-ikan di dalam sana berjumlah banyak dan besar-besar.

“Sekarang sudah ada larangan, peraturannya jelas. Siapa saja yang kedapatan mengambil ikan ditangani oleh pihak berwajib. Memang pesan larangan dari orang tua dulu itu supaya kelestarian alam tetap terjaga,” ucapnya.

Sebelumnya, sudah sebulan ini warga Ciamis dihebohkan dengan kemunculan ikan mas besar di Sungai Cisadap, Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana, Ciamis. Warga dari anak-anak, ibu-ibu berasal dari berbagai daerah di Ciamis sengaja datang untuk menyaksikan penampakan ikan tersebut. Lalu memotretnya dan mengunggahnya di media sosial.

Sampai saat ini orang-orang sekitar percaya jika komitmen untuk tidak menangkap ikan itu dilanggar, mereka akan tertimpa musibah. Tak percaya dengan mitos ini? silakan buktikan dan kunjungi objek wisata ikan larangan di Sungai Cisadap. (Red)