JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 269 orang mahasiswa STIKes Budi Luhur Cimahi hari ini telah di wisuda. Para wisudawan tersebut terdiri dari 167 lulusan pendidikan ners tahap akademik, 31 lulusan D3 Perawat, 32 lulusan dari D3 Bidan dan 39 lulusan pendidikan ners tahap Profesi.
Dari 269 peserta wisuda, terdapat mahasiswa dengan lulusan terbaik bepredikat cumlaude dari program reguler dan transfer.
“Total wisudawan kita tahun ini sebanyak 269 mahasiswa. Kita ada 5 lulusan terbaik, terdiri dari 2 lulusan terbaik dari pendidikan ners tahap akademik, tahap akademik itu ada 2 program, yaitu program reguler dan program transfer. Program reguler itu dari lulusan SMA, kalau transfer itu dari program diploma yang lanjut ke S1,” kata Ketua Panitia Wisuda, Imelda Pasaribu di acara Wisuda Sidang Terbuka Pelantikan dan Angkat Sumpah STIKes Budi Luhur Cimahi di Hotel Harris Festival Citylink, Bandung, Rabu (6/11/2019)
Kelima lulusan terbaik, lanjutnya, dari program regulernya itu atas nama Sandi Lusiana Widi dengan IPK 3,71, dan dari kelas transfer atas nama Ilfa Nur’aeni dengan IPK 3,85, sedangkan dari pendidikan tahap profesi Yulianti dengan IPK 3,94, kemudian dari Diploma keperawatan atas nama Fingkan Febrianti Franciska dengan IPK 3,78, dan dari D3 Novita Ayu Wiriani dengan IPK 3,58.
Imelda menyebut, proses wisuda tahun 2019 ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, jumlah mahasiswa yang di wisuda pada tahun ini dan tahun sebelumnya hampir sama. Sementara itu, ada satu mahasiswa yang tidak mengikuti wisuda karena sedang mengikuti program kerja di Jepang.
“Kalau kita itu lihat dari pergerakan mahasiswa, tahun ini dan tahun lalu tidak ada perbedaan, tapi tahun ini menjadi spesial karena selain dihadiri oleh Ketua LLDIKTI wil.4 Prof.DR. Uman Suherman AS, M.Pd hari ini pun kita dihadiri oleh Plh.Gubernur Jawa Barat, Bpk. Uu Razhanul Ulum S.E, semoga kehadiran para pejabat daerah ini lebih meningkatkan semangat lulusan STIKes Budi Luhur untuk berkarya baik di nasional maupun di kancah internasional,” pungkasnya. (RNU)
