STIKes Budi Luhur Cimahi Siap Berkontibusi pada Pemerintah dan Masyarakat

JABARNEWS | BANDUNG – STIKes Budi Luhur Cimahi telah meluluskan 269 orang sarjana baru yang membidangi urusan kesehatan. Akan tetapi, para sarjana ini akan langsung berhadapan dengan teknologi yang berkaitan dengan keperawatan.

Ketua yayasan STIKes Budi Luhur Cimahi, Ahmad Zulkarnain mengatakan, sarjana-sarjana harus dapat langsung berkontribusi dalam kesehatan di Jawa Barat dan harus bisa beradaptasi dengan teknologi yang sifatnya aplikasi ataupun peralatan.

“Kami ingin memotivasi lulusan ini dan STIKes Budi Luhur harus menyiapkan dalam kurikulum pendidikannya, mengenalkan agar mereka tidak canggung dengan peralatan-peralatan yang semakin canggih di dunia kesehatan,” kata Ahmad dalam acara Wisuda Sidang Terbuka Pelantikan dan Angkat Sumpah STIKes Budi Luhur Cimahi di Hotel Harris Festival Citylink, Bandung, Rabu (6/11/2019).

Baca Juga:  Jika Menjadi Walikota Bandung, Ini Yang Akan Dilakukan Arfi Rafnialdi

Dirinya yakin, para alumni STIKes Budi Luhur memiliki kualitas yang baik sehingga dapat bersaing dalam dunia kerja dan berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. Menurutnya, sebelumnya sudah ada para alumni yang diterima dan bekerja diberbagai negara seperti Jepang, Qatar, Arab Saudi.

Sementara itu, Ketua STIKes Budi Luhur Cimahi, Ijun Rijwan Susanto berharap, para sarjana muda ini, dapat langsung mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya, sehingga dalam pengabdiannya kepada masyarakat dapat tersalurkan.

“Harapan kami terkait dengan para sarjana ini, mereka mudah-mudahan cepat mendapatkan lapangan pekerjaan agar bermanfaat ilmu dan keterampilannya kepada masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga:  Mbah Moen: Kyai Bangsa Pengayom Umat

Ijun menghimbau, kepada para alumni untuk tidak melupakan almamater yang telah memdidik dan memberikan ilmu serta pengalamannya. Karena, kata dia, alumni dan institusi tidak bisa dipisahkan.

“Harapannya tetap menjalin hubungan baik dengan almamater karena institusi dan almamater itu seperti 2 institusi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, kalau alumninya baik almamaternya juga baik,” jelasnya.

Hal senada, juga dikatakan Plh Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang menuturkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari menuntut ilmu. Akan tetapi, pengabdiannya yang ditunggu oleh masyarakat.

Lebih lanjut Uu menjelaskan, dalam dunia kesehatan merupakan faktor dominan dalam pembangunan. Oleh karena itu, dunia kesehatan bisa sukses kalau memang ada sarana dan prasarana termasuk insan-insan kesehatan yang mampu berkontibusi dalam pembangunan.

Baca Juga:  Harlah PKB Ke-21, Cak Imin Optimis

“Ahli-ahli kesehatan insan-insan kesehatan hari ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah otomatis untuk membangun dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai salah satu indikator dalam pembangunan,” ujarnya.

Perlu diketahui, STIKes Budi Luhur Cimahi sudah berpartner dengan salah satu institusi di Jepang yaitu membuka program studi diplomat perawat internasional Jepang dengan sistem sekolahnya itu satu tahun di STIKes Budi Luhur, satu tahun di Jepang. Selan itu, STIKes Budi Luhur Cimahi dan seluruh program studinya sudah terakreditasi B. (RNU)