Kebakaran di Nyalindung Sukabumi Diduga Api Dari Puntung Rokok

JABARNEWS | SUKABUMI – Api yang melalap kawasan hutan dan lahan di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi yang menghanguskan sekitar delapan hektare pada Sabtu, (9/11/2019) dugaan sementara akibat puntung rokok yang baranya masih menyala.

Relawan ProBumi Indonesa Asep Has mengatakan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara terjadi karena puntung rokok.

“Diduga puntung rokok yang masih menyala tersebut dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab dan mengenai semak rumput yang sudah mengering sehingga api dengan cepat membesar dan merambat membakar lahan dan hutan di wilayah Desa Nyalindung itu,” kata Asep, Senin (11/11/2019).

Baca Juga:  Masuki Masa Tenang, Asmawa Tosepu Komitmen Kawal Pemilu 2024 di Bogor

Menurutnya, untuk memadamkan api yang membakar hutan dan lahan itu membutuhkan waktu yang cukup lama karena selain lokasinya cukup luas dan sulit ditembus kendaraan, sehingga untuk memadamkan api membutuhkan tenaga.

Untuk memadamkan api yang terus membesar ini relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi bersama anggota TNI dan Polri serta potensi SAR lainnya harus berjibaku dengan panasnya cuaca ditambah tebalnya asap.

Beberapa titik yang tidak bisa dijangkau dengan selang air mobil pemadam kebakaran dalam proses pemadamannya dengan alat seadanya. Berkat kerja sama semua pihak akhirnya api mampu dipadamkan dengan waktu hampir 12 jam.

Baca Juga:  Hapuskan Sekolah Favorit, DPRD Kota Bandung Jamin Fasiltas Pendidikan di Kota Bandung Merata

“Musim kemarau yang panjang ini mengakibatkan lahan dan hutan yang berada di Kecamatan Nyalindung menjadi kering ditambah angin cukup kencang sehingga, rawan terjadi kebakaran. Maka dari itu, siapapun warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan dalam sepekan terakhir ini sudah ada beberapa lahan dan hutan yang mengalami kebakaran, seperti kawasan konservasi Gunung Salak, objek wisata alam Karangpara, hutan di Kecamatan Nyalindung dan beberapa titik lainnya.

Baca Juga:  Kasus Akta Jual Beli Bodong Bikin Resah Warga di Garut, Polisi Beberkan Hal Ini

Mayoritas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi ini di karenakan faktor manusia, salah satunya membuang puntung rokok yang apinya masih menyala ke semak-semak atau rumput kering yang kemudian apinya membesar.

“Di musim kemarau ini, titik panas atau hotspot terus meningkat jumlahnya. Maka itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarang, membakar sampah, dan mulai menghemat air,” pungkasnya. (Red)