Keren, 3 Kerajinan Asli Purwakarta ini Diapresiasi Dunia

JABARNEWS | PURWAKARTA – Cendera mata merupakan sesuatu yang biasanya dibawa wisatawan usai berlibur di negeri atau daerah orang. Memiliki nilai seni tinggi, itulah yang menarik perhatian dari souvenir khas daerah. Tidak sedikit hasil tangan-tangan kreatif masyarakat Indonesia sudah dijual hingga ke mancanegara.

Kabupaten Purwakarta misalnya. Sejauh ini, mungkin sebagian orang tahu identiknya kota ini adalah Waduk Jatiluhur dan beberapa wisata lainnya. Tetapi siapa sangka, bahwa Purwakarta juga punya kerajinan buah tangan yang mendongkrak perekonomian daerah setempat melalui kreativitas warganya.

Nah, berikut tiga kerajinan tangan Purwakarta dilansir dari laman idntimes.com yang keberadaannya laku keras di pasaran.

1. Ragam kerajinan dari bambu

Kampung Cikopak, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Purwakarta, daerah yang identik akan kerajinan bambunya diborong wisatawan. Kabarnya, bambu wulung (hitam) disulap menjadi celengan dan gelas multifungsi, yakni sebagai tempat minum atau tempat pensil.

Baca Juga:  Curah Hujan Intensitas Tinggi Masih Terjadi, BPBD Serdang Bedagai Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Selain itu, juga menawarkan cendera mata seperti jam tangan, lampu, mainan anak, yang semuanya berbahan dasar bambu. Para pengrajin bambu di desa tersebut memang memanfaatkan keberadaan bambu sebagai bahan dasar karena pengadaannya yang terbilang cukup mudah. Untuk harga setiap kerajinannya cukup variatif tergantung ukuran, mulai dari Rp20.000-Rp100.000.

Eksistensi Indonesia di mata dunia selain dari pesona wisatanya, juga dari buah tangannya yang unik-unik dan kental akan kearifan lokal. Kreativitas warga ibu pertiwi telah membuktikan mampu bersaing di kancah internasional. Mulai dari sekarang, yuk, cintai produk-produk dalam negeri!

Baca Juga:  Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Belasan Anak di Kota Bandung, PSI: Predator Harus Dihukum Berat

2. Keramik Plered

Sentra gerabah di Purwakarta terletak di kawasan Kecamatan Plered, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Anjun-Plered. Produk yang dijajakan di antaranya guci, vas bunga, kendi, dan lain sebagainya.

Dengan bahan baku tanah liat, masyarakat Plered meraup untung yang menjanjikan. Kepopuleran keramik Plered bahkan sudah mendunia, lho. Tidak heran, permintaan pasar dari Korea adalah langganan pot bunga. Pasalnya, dalam sebulan permintaan pesanan bisa mencapai 6.000-10.000 pot bunga. Soal harga, benda yang terbuat dari tanah liat itu dijual seharga antara Rp20.000-Rp50.000.

3. Miniatur perahu

Sungai Citarum menjadi saksi sejarah souvenir populer kedua di Purwakarta, yaitu miniatur perahu. Sebab, di Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, yang letaknya tepat di bantaran Sungai Citarum, sempat berjaya dalam pembuatan perahu tradisional yang punya kualitas tinggi. Oleh sebab itu, kini aneka bentuk miniatur perahu ditawarkan kepada wisatawan lokal maupun asing sebagai oleh-oleh khas Purwakarta.

Baca Juga:  Rawan Kecelakaan, PJU Di Jalur Banjar-Langensari Tak Berfungsi

Bermodalkan limbah kayu dan peralatan seadanya, miniatur perahu ini dibuat mulai dari jenis perahu rakyat, perahu kerajaan, kapal perang, perahu khas Indonesia hingga kapal Marcopolo. Pengrajin biasanya mematok harga antara Rp 100.000-Rp 3.000.000. Kabarnya, memang yang paling mahal itu ditambahkan aksen pigura kaca yang membuat miniatur terkesan mewah. Pemasarannya pun sudah tembus ekspor luar negeri. (Adv)