Polemik Tambang Parung Panjang, Dinas ESDM Jabar: Kami Sedang Mencari Solusi

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Tirtoyuliono angkat bicara soal isu jalan tambang Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Ia mengatakan, kegiatan pertambangan di wilayah Bogor tepatnya di Cigudeng dan Rumpin sudah berlangsung sejak tahun 1970-an, dan telah memberikan kontribusi terhadap kebutuhan pasokan material konstruksi di wilayah Jawa bagian barat.

“Saat ini di wilayah Cigudeng-Rumpin terdapat 42 IUP OP aktif yang berproduksi dengan jumlah produksi mencapai 27 juta ton material setiap tahunnya. Kebutuhan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap material konstruksi di wilayah Jabodetabek,” kata Bambang dalam keterangan yang diterima jabarnews.com, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga:  Cari Umpan untuk Mancing, Seorang Pria di Kota Banjar Tiba-tiba Meninggal Dunia di Tengah Sawah

Dia menuturkan, seiring dengan perkembangan wilayah, termasuk penyebaran penduduk dan perumahan akan berimplikasi terhadap konflik lahan, jalan, lingkungan dengan kegiatan usaha pertambangan.

“Hingga kini salah satu persoalan utama adalah jalan angkutan material tambang ke pasar di wilayah Jakarta yang harus melewati jalan di wilayah Banten yang oleh peraturan bupati dibatasi jam tayang angkutannya untuk melewati jalur Parung Panjang dan juga masalah jalan di Rumpin dengan masyarakat, menyebabkan isu ini terus berkembang,” ucapnya.

Baca Juga:  Pemkab Garut Berencana Relokasi Rumah Warga Korban Banjir di Sempadan Sungai

Karena itu, lanjut Bambang, pihaknya kini sedang mencarikan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Seperti pembuatan desain jalan tambang khusus yang dikerjakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dan pengembangan kerjasama badan usaha untuk pembangunan dan pengoperasian jalan tambangnya.

“Kita juga akan melakukan perhitungan neraca tambang untuk melihat implikasi secara komprehensif kegiatan tambang terhadap hal lainnya. Dinas ESDM juga sedang melakukan pengkajian kebijakan untuk menyelaraskan kegiatan pertambangan kebutuhan material, infrastruktur dan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga:  Knalpot Bising Bikin Resah Masyarakat Purwakarta, Polisi Beri Tindakan Tegas

Bambang mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai pertemuan untuk membahas dan menangani jalan tambang Parung Panjang ini. Proses penanganan yang telah dijabarkannya tengah dijalankan.

“Yang tadi saya jabarkan sudah kami jalankan. Mudah-mudahan masalah ini segera teratasi,” tandasnya. (RNU)