Seni Tari Ruddat Warisan Kebudayaan Turun Temurun

JABARNEWS | MAJALENGKA – Tari Ruddat khas Cirebon menjadi salah satu tarian yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat. Tari Rudat merupakan tarian yang diambil dari olah gerak bela diri silat.

Seni Ruddat yang sudah turun temurun ada di ‎Desa Ranji Wetan Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka kini mulai ditampilkan kembali. Pentas sederhana dengan penampilan anak-anak sekolah di lembaga pendidikan Pondok pesantren Asasul – Huda di desa tersebut.

Pengelola lembaga pendidikan, KH M. Tarmidzi Asfari mengatakan bahwa dulu, kesenian tradisional Ruddat ini selalu dimainkan secara konsisten. Dan kemampuan menarinya selalu diturunkan secara berkala kepada para generasi penerusnya.

Baca Juga:  TPP Kemendes Bantu Warga Korban Gempa Cianjur

“Dulu, jika tampil seni Ruddat selalu diiringi debus dengan bacaan sholawat dan dakwah.” ungkapnya, usai acara muludan di lembaga tersebut, Kamis (14/11/2019).

‎Tarmidzi menambahkan pihaknya juga berterimakasih kepada Dinas Sosial, karena berkenan hadir menyaksikan langsung seni tradisional Ruddat.

‎”Penampilan ini juga butuh suport dan dukungan moril dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Baca Juga:  Menhub Budi Karya Tinjau Uji Coba Bongkar Muat Pelabuhan Patimban

‎Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Dinas Sosial Drs. Asikin mengatakan kesenian tradisional Ruddat perlu terus dilestarikan dan regenerasi kepada adik-adik pelajar. Tujuannya agar kesenian lokal meningkatkan kualitas SDM.

“Kearifan lokal ini perlu terus diberdayakan. Anak-anak harus terbiasa dengan tontonan penampilan ‎seni tradisional,” ungkapnya.

‎Asikin menambahkan Kementrian Sosial juga telah merekomendasikan bahwa kesenian tradisional menjadi program kearifan lokal untuk meningkatkan SDM, sekaligus mengembagkan kesenian tradisional lokal. Selain itu, seni dapat meminimalisir konflik yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Baca Juga:  Massa di Purwakarta Ngamuk, Hajar Pencuri Kambing Modus Kasih Racun

“Jadi, manfaatnya cukup positif. ‎Kesenian lokal juga masuk program keserasian sosial, juga program kearifan lokal.”ungkapnya.

Terpisah, Pelaksana Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Harry Yudhitama ST mengatakan kearifan lokal masih mampu untuk menangkal radikalisme dan terorisme. Penerima manfaat dari program kearifan lokal diarahkan untuk meningkatkan kearifan lokal daerah.

“Seni tradisional mampu meningkatkan keserasian sosial dan dapat menggali potensi kearifan lokal daerah.” pungkasnya. (Rik)