Bupati Majalengka Menyerahkan Kasus Anaknya ke Pihak Kepolisian

JABARNEWS | MAJALENGKA – Bupati Majalengka H. Karna Sobahi angkat bicara tentang anak keduanya, Irfan Nur Alam, yang saat ini sudah ditahan pihak kepolisian Majalengka. 

Didampingi sang istri, anak pertama dan menantunya serta anak ke-tiga, H. Karna memulai konferensi pers yang dipusatkan di halaman Pendopo Majalengka dengan permintaan maaf kepada masyarakat, atas kegaduhan informasi yang telah terjadi. 

‎”Siapapun tidak akan  menghendaki  peristiwa yang heboh itu terjadi, apalagi melibatkan anak yang merupakan darah daging sendiri. Irfan Nur Alam itu  benar, anak kandung saya, anak kandung Karna sobahi yang saat ini mendapat amanah rakyat sebagai Bupati Majalengka 2019 – 2024,” ujarnya, dihadapan puluhan wartawan, Minggu sore (17/11/2019).

Baca Juga:  Begini Cara Bhabinkamtibmas Sosialisasikan Prokes Pada Penerima BPNT di Cianjur

Bupati menambahkan pihaknya membenarkan bahwa  Irfan Nur Alam adalah benar ASN dan menjabat sebagai Kabag ekonomi pembangunan setda Majalengka. ‎Namun, menyikapi kasus hukum yang menimpa anaknya, ia serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. 

“Menyikapi persoalan yang terjadi, penanganannya saya serahkan kepada kepolsian yang berwenang. Sebagai warga negara yang baik saya harus taat hukum, menghormati dan menghargai hukum, saya tidak akan  melawan hukum,  karna saya tidak punya kekuatan utk itu. Bukti ketaatan anak saya Irfan dan saya sebagai ayahnya, kooperatif dalam pemeriksaan, menjadi tersangka dan saat ini sudah ditahan.” ungkapnya.

Bupati menuturkan, ia dan anggota keluarganya pernah menjenguk Irfan dalam sel tahanan Irfan bahkan terlihat tegar‎ dan mengingatkan ayahnya untuk fokus kepada pelayanan masyarakat. 

Baca Juga:  Mantan Bupati Gagal Maju, Sementara Empat Paslon Resmi Melenggang Di Pilkada Garut

“Saya pernah menjenguk anak saya di sel tahanan Mapolres. Irfan anak saya menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Ia sangat legowo dan sabar menerima kenyataan ini. Dan ia menyarankan ke saya fokus melayani masyarakat sebagaimana tugas sebagai seorang kepala daerah. Mendengar semua itu saya merasa iba, tentang kebesaran jiwa anak saya.” jelasnya.

Bupati menambahkan, sebagai seorang ayah dan orangtua Irfan, ‎bila berbicara keluarga atau sebagai seorang ayah terhadap anak kandung mutlak akan lebih memilih anak. Karena tidak satu pun orang tua ayah di dunia ini yang tidak menyayangi dan mencintai kepada anaknya. Karena bagi saya anak itu darah daging, dunia akherat, lahir bathin. 

Baca Juga:  Tahura Djuanda Tutup Sementara, Ada 19 Pegawai Positif Covid-19

“Anak saya yang dimiliki inilah yang akan mengurus ketika tua renta, mendo’akan ketika sudah berada di alam kubur. Terlebih jabatan hanyalah lintasan sementara saja, apalagi usia saya yang sudah 66 tahun nampaknya saya harus lebih sadar dengan makna kehidupan.” ungkapnya.

Masih kata Bupati, peristiwa yang  menimpa anak dan keluarganya, pihaknya memandang dan memaknai sebagai ujian dan peringatan.

“Saya melihatnya sebagai ujian dan peringatan agar saya dan keluarga memperbaiki diri dan tentu ibadah kami harus lebih ditingkatkan. Kepada para pejabat atau ASN diminta tetap fokus melayani masyarakat, bekerja sesuai tupoksi, dan tidak terpengaruh kejadian ini.” pungkasnya. (Rik)