Jabar Masih Jadi Penyumbang Tertinggi Angka Kematian Ibu Hamil

JABARNEWS | CIAMIS – Analis Kesehatan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dedeh Hadiyati, SKM,. M.Kes mengaku bahwa penyumbang angka kematian ibu hamil dan bayi baru lahir di Jawa Barat menduduki posisi tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI) menyatakan, hampir 70 persen keberhasilan suatu program kesehatan disebabkan peran dan dukungan dari masyarakat.

Baca Juga:  Vaksinasi di Purwakarta Terus Diperluas, Kali Ini Sasar Pengunjung Pusat Perbelanjaan

“Oleh sebab itu, untuk menyelamatkan kematian ibu hamil dan bayi baru lahir diperlukan sebuah Forum yang terdiri berbagai unsur elemen masyarakat,” katanya di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, saat menghadiri Forum Waringkas, Senin (18/11//2019).

Dedeh menyebut bahwa Forum “Wadah Masyarakat Anu Resep Ikhtiar Ngupayakeun Kesehatan” (Waringkas) Kabupaten Ciamis, merupakan sebuah wujud esensi dari Forum Masyarakat Madani yang fokus terhadap keselamatan ibu hamil dan bayi baru lahir.

Baca Juga:  Ratusan ASN dan THL di Kota Cimahi Terpapar Covid-19

Menurutnya, Forum Waringkas bentuknya bersifat terbuka, maka siapa saja elemen masyarakat bisa bergabung di Forum tersebut dalam upaya menyelamatkan ibu hamil dan bayi baru lahir.

“Maka demikian, permasalahan angka kematian ibu hamil dan bayi baru lahir yang cukup tinggi di Kabupaten Ciamis ini dapat teratasi,” tuturnya.

Baca Juga:  Aher-Netty Sahur Pertama di Pesawat

Dedeh menjelaskan, jumlah kematian ibu hamil dan bayi baru lahir di Ciamis disebabkan berbagai faktor, yakni seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam proses menuju kehamilan hingga nifas ataupun keterlambatan dalam penanganan.

Selain itu masih banyak ibu hamil yang tidak ingin ditangani oleh pihak petugas kesehatan atau medis, sehingga setelah melahirkan banyak sekali ibu yang meninggal. (CR1)