Permukaan Makam Kuno Meninggi Buat Geger Warga Indramayu

JABARNEWS | INDRAMAYU – Kabupaten Indramayu selain secara geografis berpotensi sebagai daerah wisata alam, dari hasil penelitaian ditemukan juga daerah-daerah di Kabupaten Indtramayu sebagai tempat yang bernilai bersejarah warisan yang merupakan warisan dari leluhur. Salah satunya makam Ki Buyut Anjing Jangkung adalah salah satu tempat yang disinyalir menjadi tempat bersejarah yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu.

Kali ini warga Kabupaten Indramayu kembali digegerkan dengan penemuan makam kuno di area pemakaman umum Ki Buyut Anjing Jangkung yang terletak di Desa Langgen Kiajaran Wetan, Lohbener, Indramayu Jawa Barat.

Dugaan sementara, makam kuno itu milik seorang ulama penyebar agama Islam yang bernama Syekh Abdurrahman, beliau diyakini murid dari Sunan Gunung Jati namun belum ditemukan tanda-tanda pasti yang mengarah ke jati diri makam tersebut.

Baca Juga:  Bikin Nangis, Bayi Penderita Hidrosefalus di Sergai Dapat Perhatian Anggota DPRD

Temuan makam itu membuat warga berbondong-bondong untuk melihatnya secara langsung.

Sejak ditemukan pada hari Kamis tanggal 14 November 2019 lalu, makam itu selalu dikunjungi beberapa warga baik dari Indramayu maupun dari luar Indramayu.

Orang yang pertama kali menemukan makam tersebut yakni seorang pemuka agama (Ustadz) yang bernama Taufik Tabroni.

“Sebelum ditemukan, lokasi itu awalnya gundukan tanah yang dipenuhi alang-alang dan semak belukar,” kata H. Suwarno, kuncen makam buyut anjing jangkung kepada jabarnews.com rabu (20/11).

H. Suwarno menerangkan, penemuan makam kuno itu atas petunjuk dari Kyai Abbas dari buntet Cirebon. Beliau (Kyai Abbas) melalui analisa mata bathinnya merasakan kalau di lokasi itu terdapat sebuah makam seorang waliyullah dan meminta agar mencari keberadaan makam tersebut. Karena Diyakini ada sebuah makam seorang waliyullah di dalam komplek pemakaman Ki Buyut Anjing Jangkung.

Baca Juga:  Respon Kenaikan Harga BBM, Tarif angkot di Purwakarta langsung Naik

“Saat itu Kyai Abas lagi mengisi pengajian di desa kiajaran wetan, lalu beliau menyuruh untuk mencari keberadaan makam seorang waliyullah yang berada disekitar komplek makam anjing jangkung, tapi dengan syarat sebelum pencarian, terlebih dulu dibacakan alqur’an sampai khatam,” terangnya.

Sebenarnya, petunjuk dari Kyai Abas ini sudah dari lima tahun lalu, namun baru ditemukan pada Kamis dini hari tanggal 14 November 2019. (CR4)

Pada malam sebelum ditemukan, lanjutnya, warga yang sedang mencari makam itu mendapati ada tumpukan batu bata di dalam tanah yang mereka bersihkan, namun, saat itu mereka belum yakin kalau batu bata yang ditemukan itu adalah sebuah makam, pada malam berikutnya, warga kembali melanjutkan pencariannya dan barulah warga yakin kalau tumpukan bata yang ditemukan kemaren malam itu adalah sebuah makam karena terdapat sembilan lapis batu bata, warga sekitar sebelumnya tidak ada yang mengetahui kalau pada gundukan tanah tersebut terdapat sebuah makam kuno.

Baca Juga:  Anggarkan Dana Operasional KPU, DPRD Jabar Apresiasi Pemkot Cirebon

“Saat ditemukan, terdapat sembilan lapis batu bata di makam itu dengan panjang sekitar 3 meter lebih,” katanya.

H. Suwarno menambahkan, sampai saat ini belum ada keterangan pasti kalau makam yang ditemukan itu adalah makam seorang waliyullah yang bernama Syech Abdurrahman karena orang yang pertama kali meminta pencarian makam itu yakni kiai abbas belum datang untuk melihat langsung makam tersebut. Namun karena penemuan makam itu sudah terdengar ke masyarakat secara luas akhirnya tiap harinya banyak masyarakat berbondong-bondong untuk melihat makam yang diduga makam Syech Abdurrahman. (CR4)