Raih Wisata Terunik, Inilah Filosofi Kilometer Nol Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menggelar ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) 2019. Kawasan Kilometer Nol Indonesia di Kota Sabang Provinsi Aceh terpilih menjadi destinasi wisata terunik

Menurut Nazaruddin Wali Kota Sabang, mengatakan penghargaan yang diterima tersebut jadi pendorong bagi Pemerintah Kota Sabang untuk terus berinovasi dan bekerja dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Pulau Weh tersebut.

“Iya wisata Kilometer Nol Indonesia kita dapat juara satu wisata terunik di Indonesia, ini akan kita terus dipertahankan,” ujar Nazaruddin dilansir dari antara, Minggu (23/11/2019).

Baca Juga:  Catat! Saat New Normal, Pegawai Mal Harus Pakai Face Shield

Kemudian Dia menyebutkan setelah Sabang, wisata terunik posisi kedua diraih oleh destinasi wisata Gua Mabala di Kabupaten Sabu Raijua, dan ketiga wisata Danau Kaolin di Kabupaten Bangka Tengah.

“Intinya pemerintah terus bekerja, dan terus berfikir bagaimana mempertahankan penghargaan yang telah kita dapatkan agar kita tidak dikalahkan daerah-daerah lain,” kata dia.

Tugu Nol Kilometer diresmikan pada 9 September 1997 oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno, sehingga tugu itu menjadi simbol perekat dari Sabang sampai Merauke. Namun seiring berjalannya waktu tugu itu beberapa kali direnovasi.

Baca Juga:  Hari Ini, 850 Nakes di Jabar Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Desain Tugu Kilometer Nol itu memiliki beberapa arti filosofi, seperti

Empat pilar

Selain sebagai penyangga empat pilar juga memiliki arti filosofi sebagai simbol batas-batas negara yaitu Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote.

Lingkaran besar

Selain analogi dari angka nol, pada tugu tersebut motif senjata rencong menjadi simbol bahwa Aceh juga turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Ornamen segi delapan

Berbentuk segi delapan menggambarkan landasan ajaran Islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam lingkup yang luas sesuai delapan penjuru mata angin.

Baca Juga:  Penerapan PSBB Di Ciamis Buahkan Hasil, Ini Alasannya

Seperti diketahui, sebagai Ibukota Provinsi Aceh, Sabang itu pulau terluar paling barat Indonesia yang berjarak sekitar 14 mil dari perairan Kota Banda Aceh , menuju ke Sabang bisa menggunakan aramada transportasi kapal cepat dan kapal lambat dari Pelabuhan Ulee Lheu.

Kemudian Pulau itu memiliki penduduk sekitar 40 ribu jiwa. Sabang pernah menjadi kawasan perdagangan bebas, hingga akhirnya ditutup pada 1986. Pulau ini menyimpan banyak kekayaan alam salah satunya wisata bahari, serta aneka spesies langka di dalam lautnya. (Red)