Angka Bunuh Diri Tinggi, Inilah Penyebabnya

JABARNEWS | BANDUNG – Tahun lalu warga dunia dikejutkan dengan kematian berturut-turut public figure, mulai dari desainer kenamaan Kate Spade dan chef Anthony Bourdain. Keduanya meninggal karena bunuh diri.

Tak lama setelah itu, pada tahun yang sama juga seorang lelaki nekat bunuh diri dengan cara terjun bebas dari atap Masjidil Haram.

Kini, peristiwa bunuh diri pun dikejutkan kembali, artis kenamaan asal Korea Selatan, Goo Hara, juga ditemukan meninggal di rumahnya di kawasan Cheongdam, Seoul, Korea Selatan, Minggu, 24 November 2019 sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Sementara itu, di Indonesia sendiri, peristiwa bunuh diri terjadi di beberapa kalangan, sejumlah peristiwa bunuh diri seperti seorang pilot bunuh diri yang ditemukkan pada 18 November 2019, diduga bunuh diri karena depresi kontrak kerja.

Kebanyakan orang-orang yang melakukan bunuh diri ini selalu memiliki banyak depresi hebat di dalam diri. Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) bahkan memprediksi, depresi akan menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi kedua, setelah penyakit jantung.

Sisi gelap inilah yang membuatnya tega menghabisi dirinya sendiri dengan cara yang mengenaskan. Inilah beberapa penyebab-penyebab mengapa manusia ingin mengakhiri hidupnya dilnsir dari boombastis.com, Senin (25/11/2019).

Depresi

Salah satu penyebab paling besar seseorang melakukan bunuh diri adalah memiliki depresi yang hebat dalam dirinya. Depresi yang dirasa perlahan-lahan mengambil kontrol tubuh hingga menyebabkannya selalu mengurung diri.

Di sini peran keluarga sangat diandalkan. Keluarga harus tahu bagaimana keadaan anggota keluarganya yang mendadak menarik diri. Karena hampir 90% orang yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang mengalami depresi tapi tak tertangani.

Baca Juga:  3 Tips Tingkatkan Produktifitas Otak Di Akhir Pekan

Trauma

Secara garis besar trauma dibagi menjadi tiga kelompok besar. Pertama trauma setelah mengalami kekerasan fisik, trauma setelah mengalami kekerasan asusila, terakhir trauma setelah terjadi perang besar.

Jika hal trauma tak juga kunjung pergi dari pikirannya, maka bunuh diri jadi penyelesaiannya. Mati artinya selesai, tak lagi harus membayangkan hal mengerikan yang membuatnya tak tenang.

Orang-orang yang mengalami trauma biasanya selalu menyukai hal-hal berbau gelap, seperti mengurung diri atau menarik dari lingkungan. Yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana bisa lepas dari memori kejadian mengerikan di masa lalu.

Bullying

Bullying adalah alasan lain mengapa orang melakukan bunuh diri. Tekanan dari lingkungan membuatnya tak tahan hingga bunuh diri dan pergi dari dunia jadi solusinya.

Terlebih era modern yang sekarang dialami bumi ini. Bully tak lagi diucapkan secara langsung namun juga via media sosial. Tak sedikit orang yang mengalami cyber bullying harus rela membunuh dirinya sendiri agar tekanan berhenti menghantamnya.

Jika kita mengetahui orang yang sedang di-bully, dekati dan ajak bicara orang tersebut. Jangan sampai ia berpikiran pendek untuk segera pergi dari dunia ini!

Gangguan Kepribadian

Banyak orang di dunia ini yang mengalami gangguan kepribadian. Mereka biasanya mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan banyak orang.

Baca Juga:  Buruan Klaim! Ada 7 Kode Redeem Game FF Bisa Buat Mabar

Selain ini orang dengan gangguan kepribadian biasanya menghindari orang-orang tertentu. Ia takut jika orang itu akan membencinya. Padahal tidak semua orang begitu. Hal-hal terkait sosialiasai yang gagal membuat orang dengan gangguan kepribadian mengalami tekanan.

Pecandu Narkoba dan Alkohol

Orang yang kecanduan narkoba dan alkohol biasanya memiliki peluang besar dalam bunuh diri. Terutama mereka yang menggunakan benda mengerikan ini untuk penghilang rasa sakit dan juga trauma.

Efek obat memang akan membuat mereka menjadi orang paling bahagia sejagat. Namun hanya untuk sementara saja. Jika efek itu telah hilang maka trauma akan datang lagi. Bahkan mungkin jauh lebih hebat hingga menyebabkan seseorang jadi depresi.

Jika kedua benda itu tak ada mereka, bisa mengalami guncangan yang hebat. Di otak mereka hanya ada cara bagaimana mendapakan benda itu atau mati. Karena benda itulah yang membuat mereka menjadi lepas dari rasa sakit.

Pengangguran

Pekerjaan adalah hal yang sangat sulit diperoleh saat ini. Tak peduli punya gelar apa jika tak memiliki keahlian hasilnya akan nol besar. Itulah mengapa, saat ini keahlian selalu dianggap menjadi sesuatu yang sangat penting.

Jangan sampai tidak mendapatkan pekerjaan yang sangat diidamkan banyak orang menjadi stress, gila, atau bahkan sampai mengakhiri hidupnya karena merasa malu dengan lingkungan sekitarnya!

Masalah Percintaan

Masalah percintaan adalah penyebab lain orang melakukan bunuh diri. Jika anda melihat berita di TV atau membaca di koran, orang yang putus cinta banyak yang mengakhiri hidupnya dengan mudah.

Baca Juga:  Kebakaran Terjadi di Serdang Bedagai, Api Hanguskan Rumah Hingga Rata dengan Tanah

Entah itu menenggak racun, memotong nadi atau terjun dari tempat yang sangat tinggi. Mereka yang putus cinta atau merasa dikhianati tak mampu lagi menahan rasa sakit yang mendadak memenuhi hatinya hingga bunuh diri.

Sakit Parah yang Tak Ada Harapan Sembuh

Orang-orang yang mengidap sakit parah seperti kanker atau penyakit yang harapan sembuhnya kecil biasanya memiliki rasa ingin mati yang tinggi.

Mereka yang mengalami sakit parah biasanya tak tega melihat keluarganya. Uang yang tak sedikit akan mereka habiskan dalam sekali waktu. Itu pun tak akan ada harapan mampu menyembuhkan penyakit.

Bunuh diri dipilih untuk meredakan rasa sakit dan juga menghilangkan penderitaan semua orang. Anda yang memiliki kerabat orang yang sakitnya sangat parah selalulah menyemangatinya. Buat hati bahagia hingga hal mengerikan seperti ini bisa hilang.

Bunuh diri mungkin akan membuat seseorang jadi kehilangan rasa sakit dan penderitaan. Namun yakinkah jika setelah mati kehidupan akan selesai? Yakinkah orang yang ditinggalkan akan hidup dengan baik sesudah ditinggal? Hidup dan mati memang siklus hidup manusia, namun hidup dengan baik dan menerima keadaan adalah hal wajib kita jalani. Karena dengan hidup kita masih bisa melakukan banyak hal yang menyenangkan apa pun keadaannya! (Red)