Tanggapan MUI Jabar Soal Jabar Daerah Tertinggi Intoleransi

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rahmat Syafei menanggapi hasil survei Setara Institute yang menyebut Jawa Barat sebagai daerah dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia. Menurutnya, hasil survei tersebut merupakan lagu lama yang terus digulirkan.

“Iya itukan (Intoleran) pernyataan dari dulu, lagu lama,” kata Rahmat saat dihubungi jabarnews.com di Bandung, Selasa (26/11/2019).

Baca Juga:  Polres Purwakarta Ringkus Kawanan Perampok Spesialis Kontainer

Kendati demikian, dia mempertanyakan asal muasal data yang menunjukan Jawa Barat sebagai daerah tertinggi intoleransi di Indonesia. Karena, lanjut Rahmat, datanya dari dulu hingga sekarang masih belum bisa dibuktikan.

“Ini dari mana datanya sampai sekarang saya masih belum bisa menanggapi, sebab itu sudah lama dari 2 tahun lalu sampai sekarang,” ucapnya.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Targetkan Penurunan Balita Stunting Jadi 14 Persen di Tahun 2024

Lebih lanjut, dia menuturkan, pihak-pihak yang menyebut Jawa Barat sangat intoleransi, itu data yang sumbernya tidak jelas.

“Ada mengatakan Jawa Barat paling tinggi, itu pernyataan-pernyataan yang datanya saya tidak mengetahui,” jelasnya.

Baca Juga:  Semangat Kemerdekaan, Nakes dan Pasien Covid-19 di Sukabumi Kibarkan Bendera Merah Putih

Rahmat merasa ragu terkat pernyataan tersebut. Pasalnya, sampai saat ini dirinya belum mengetahui tujuan pasti dari data survei Setara Institute tersebut.

“Iya, itulah saya masih ragulah tentang pernyataan itu tujuannya apa saya tidak tahu,” tandasnya. (RNU)