JABARNEWS | GARUT – Pergerakan terjadi di Pergerakan tanah terjadi di Kampung Pasirpari, Desa Balewangi, Kabupaten Garut. Retakan tanah diduga terjadi akibat urukan tanah di sekitar rel kereta api lama.
Menurut Dodi Romansyah, Kepala Desa Balewangi, pergerakan tanah tersebut terjadi hampir tiga bulan yang lalu saat ini lebarnya mencapai 15 meter, sementara panjangnya mencapai 100 meter.
“Ada tiga unit rumah warga yang mengalami kerusakan terdampak retak tanah itu,” ujar Dodi, dilansir dari faktajabar, Kamis (28/11/2019)
Dodi menambahkan, Retakan tanah yang diduga terjadi akibat urukan tanahitu, masyarakat yang rumahnya mengalami retakan telah mengungsi ke yang lebih aman.
“Baru terlihat jelas itu saat hujan kemarin. Kan awalnya tanah yang bergerak itu hanya di kebun saja,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintahan Kabupaten Garut sendiri sudah memantau pergerakan tanah tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut. Warga khawatir tanah retak semakin parah mengingat saat ini telah memasuki musim hujan.
“Kemarin sudah ada pihak BPBD datang ke sini, mereka meminta warga sementara untuk mengosongkan rumahnya yang mengalami tanah retak karena dikhawatirkan semakin parah,” ujar Dodi. (Red)