Bangun Ketahanan Keluarga, Pemrov Jabar Dukung Program “Gerakan 1821”

JABARNEWS | BANDUNG – Betapa dasyatnya pengaruh HP terhadap perkembangan anak-anak. Menjadikan Anak-anak semakin egois, susah dikendalikan dan terkena dampak negatif lainnya. Untuk itu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung Program Gerakan 1821 (delapan belas dua satu) sebagai salah satu upaya untuk membangun ketahanan keluarga di provinsi ini.

Gerakan 1821 adalah himbauan kepada para orangtua dan para kakek-nenek untuk melakukan puasa gadget/HP, hanya 3 jam saja, yaitu mulai jam 18.00 s/d 21.00.

Baca Juga:  Arus Lintas Limbangan Sepi, Petugas: Hanya 250 Kendaraan Yang Lewat

“Adapun program-program yang dilaksankana Pemprov Jawa Barat yang mengarah kepada semangat untuk kembali ke keluarga dan terkait dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ialah Program 1821,” kata Atalia Kamil disela-sela acara Jabar Punya Informasi (Japri) dengan Tema Peringatan Harganas ke-26, di Gedung Sate Bandung, Kamis (4/7/2019()

Program Gerakan 1821 ini merupakan gerakan atau tepatnya imbauan kepada para orang tua untuk melakukan puasa menggunakan gadget, seperti handphone, smartphone, tablet, atau laptop sejak pukul 18.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

Baca Juga:  Perhatikan 6 Hal Ini Saat Balik Mudik Lewat Tol Trans Jawa

“Jadi selama tiga jam antara pukul 18 sampai 21, keluarga memberikan kualitas terbaik untuk mengobrol, makan bersama, mengaji bersama atau belajar bersama,” kata dia.

Atalia berharap melalui Program Gerakan 1821 bisa mengembalikan kualitas keluarga yang menanamkan nilai-nilai positif.

Selain itu, lanjut Atalia, pihaknya juga telah menyusun sejumlah program kesehatan untuk mewujudkan ketahanan keluarga melalui dinas kesehatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdali Gelung Sakti menambahkan untuk kesehatan keluarga erat kaitannya dengan ketahanan keluarga.

“Bagaimana mau membentuk ketahanan keluarga kalau anggota keluarganya tidak sehat secara fisik dan psikis. Jadi dalam kesempatan ini kesehatan keluarga dan ketahanan keluarga itu berkaitan,” kata Berli.

Baca Juga:  Propam Polres Purwakarta Gelar Razia Gaktibplin, Ini Hasilnya

Berli menjelaskan program pembangunan kesehatan melalui pendekatan siklus kehidupan itu dimulai dari kandungan ibu hingga sampai usia lanjut.

Sejumlah program kesehatan untuk ibu hamil dan calon ibu, kata Berli, telah disiapkan oleh Dinkes Jawa Barat seperti pemberian tablet tambah darah untuk, imunisasi lengkap, program di puskesmas hingga posyandu. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat