Kisah Pilu Asti, Siswi MTs Tanjung Tasikmalaya Penderita TB Tulang

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Asti Nur Asiah (14), siswi kelas 8 yang duduk dibangku Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tanjung, Kecamatan Kawalu yang merupakan anak kedua dari pasangan Undang Sukirman (56) dan Akoh (46) warga Kampung Ciwangsa Pasir RT 04/01, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya hanya bisa tergolek lemas diatas kasur dan tidak berdaya akibat penyakit dideritanya sejak Kelas 5 SD.

Berawal dari sebuh benjolan dibawah ketiak, kedua orang tua Asti tak mengira bahwa penyakitnya yang diderita anaknya cukuplah serius.

“Sejak duduk dibangku kelas 5 SD, benjolan disertai nanah tersebut selalu tumbuh di tubuh Asti, sempat awal dikira hanya penyakit bisul, lama-kelamaan benjolan tersebut selalu muncul,” kata Akoh (46) selaku Ibunda Asti, kepada Jabarnews.com dikediamannya saat ditemui, Senin (2/12/2019).

Singkat cerita, akibat penyakit diderita anaknya tak kunjung sembuh selama kurang lebih 5 Tahun, Ibunda Asti sempat melarikan Asti ke Rumah Sakit Umum Kota Tasikmalaya pada 11 Agustus 2019.

Akoh menerangkan, selama 10 hari dirawat di RSU Kota Tasikmalaya, Asti didiagnosis menderita penyakit TB Kelenjar yang menjalar hingga ke tulang (TB Tulang), namun pada 21 Agustus 2019, pihak RSU mengijinkan Asti untuk pulang dan berobat jalan serta untuk melanjutkan aktifitasnya sebagai anak pada umumnya.

Baca Juga:  Main Petasan di Jalan, Aksi Pemuda di Purwakarta Ini Bahayakan Pengendara

“Namun diluar dugaan, setelah 3 hari pulang dari RSU, pada Tanggal 26 Agustus 2019 penyakit Asti kambuh lagi, dan penyakit pun bertambah parah, hal tersebut terlihat keluar benjolan tulang dibagian punggung belakang Asti,” jelasnya.

Tidak hanya itu, seluruh badan Asti tidak dapat digerakan, seolah lumpuh, bahkan untuk minum dan makan pun tidak bisa untuk berdiri, hanya berbaring diatas kasur.

Ibunda Asti mengaku sangat sedih dan hanya bisa meratapi penyakit yang diderita anaknya, Asti yang masih duduk di bangku kelas 8 di MTs swasta tersebut hanya dapat meratapi kesedihan, tatkala Asti tidak dapat belajar di sekolah akibat penyakit yang dideritanya.

“Untuk membawa anaknya ke rumah sakit pun tidak bisa, karena Asti menderita penyakit yang cukup parah, untuk membangunkan tubuh Asti pun, Asti sangat sakit, dia tidak sanggup terkena goncangan, jadi kalau badannya terkena goncangan itu sangat sakit,” katanya.

Baca Juga:  Hari Ini, Purwakarta Diprediksi Akan Diuyur Hujan Siang Hingga Malam

Oleh sebab itu, kedua orang tua Asti memutuskan untuk merawat penyakit anaknya di rumah dengan obat dari mantri yang sering datang ke rumah untuk memeriksa kondisi Asti.

Sementara Ayahanda Asti, Undang Sukirman (56) yang sehari-hari bekerja sebagai buruh jahit tersebut berharap Asti bisa segera sembuh, karena menurutnya, dengan keadaan Asti tersebut, untuk kebutuhan biaya sehari-hari semakin berat, namun saya selalu tetap bersabar.

“Apalagi kalau harus dioperasi, pasti membutuhkan biaya yang dangat cukup besar, tapi apalah daya, keadaan hanya seperti ini saya selaku orangtua hanya bisa pasrah,” ucapnya dengan nada sedih.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tanjung, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Kiki Baehaki mengaku bahwa status Asti Nur Asyiah masih tercatat sebagai siswi kelas 8 A MTs Tanjung.

Menurutnya, sejak masuk bangku sekolah MTs Tanjung, Asti sudah terlihat sakit-sakitan, dan ketika naik kelas 8, penyakit Asti bisa dikatakan parah, sehingga Asti tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kecam Aksi Bully Disabilitas di Cirebon: Tindak Sesuai Prosedur Hukum!

“Pihak sekolah mengijinkan ijin sakit yang diminta oleh orang tuanya Asti untuk tidak mengikuti pelajaran sekolah, jadi sampai detik ini kami pihak sekolah tetap masih mengakui bahwa status Asti masih sebagai siswi di MTs Tanjung, jadi tidak ada istilah drop out,” kata Wakasek Kesiswaan MTs Tanjung, Kiki Baehaki kepada Jabarnews.com, Senin (2/12/19)..

Asti merupakan anak yang punya semangat besar dan termasuk siswi yang paling rajin dan cerdas serta kreatif dikelasnya.

Kiki menerangkan bahwa mendengar muridnya sakit, pihak sekolah sudah menjenguk dan melakukan kunjungan ke rumah Asti.

“Orang tuanya mengatakan bahwa Asti tidak ingin keluar sekolah, kami pun memberikan ijin selama dia masih sakit, mudah mudahan dengan doa kita semua anak tersebut bisa sehat dan bisa sekolah lagi sampai cita citanya bisa tercapai,” tandasnya. (CR1)