Ini Alasan Tidak Boleh Potong Kuku dan Rambut Sebelum Hewan Kurban Disembelih

JABARNEWS | BANDUNG – Di 10 hari pertama di bulan Dzulhijah segala amal shaleh yang dilakukan akan dicintai Allah SWT. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan untuk memperbanyak ibadaah dengan membuat program utama amalan agar menjadi shaleh dan dicintai Allah SWT sehingga lebih tertata dan terukur jadi mudah dieksekusi dalam agenda harian dalam melaksanakannya.

“Alangkah baiknya kita sudah punya jadwal di hari pertama 1 Dzulhijjah untuk mengerjakan amalan-amalan. Dimulai secara perlahan seperti dimulai menu shalat dulu pada malam hari porsi shalatnya ada apa saja,” ujar UAH dalam akun Youtube Ustadz Adi Hidayat Official, Rabu (22/7/2020).

Mengawali hari maka bisa shalat Dhuha, Syuruk, dilanjutkan dengan qabliah dan badiah zuhur, shalat mutlak 4 rakaat sebelum Ashar, bada magrib 2 rakaat, qobliah Isya 2 rakaat, badiah Isya 2 rakaat. Serta jika Allah berkenan dan kita diberi kesempatan untuk hidup maka malamnya melaksanakan shalat Tahajud .

Semua rencana tersebut bisa dituliskan di kertas atau di ponsel dan jadikan sebagai wallpaper agar ketika membuka hape langsung teringat dengan program shalatnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Akan Datang ke Kabupaten Subang Hadiri Berbagai Kegiatan

“Itu hal standar yang bisa kita lakukan. Setelah tentukan target membaca Alquran mau berapa ayat hari ini, sedekahnya, dan puasa yang bisa diperbanyak,” tutur UAH.

Pada kesempatan ini Ustadz Adi Hidayat membahas soal adab berkurban, salah satunya larangan memoton kuku dan rambut sebelum hewan kurbany dipotong.

Ada pertanyaan benarkah ada larangan potong kuku dan cukur rambut sebelum berkurban?

Hal ini merujuk pada Nabi Muhammad SAW, bisa dilihat di hadist Shahih Muslim no 1977, sahabat nabi bernama Said Ibnnu Al Mussayah Ummu Salamah RA yang bersumber dari Rasulullah SAW.

Jika telah diketahui awal Dzulhijah, hilal yang menunjukan awal waktu di bulan baru dan ada yang berkeinginan untuk ikut berkurban maka jangan sekali-kali menyentuh dan hendaknya dia menahan untuk tidak mengerjakan mencukur rambutnya dan kuku-kuku yang melekat di jemarinya.

“Yang dimaksud rambut itu semua yang ada di bagian tubuh, di ketiak, kepala, muka, dan bagian tubuh lainnya, kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga:  Bernyali Tinggi, Seorang Pria Nekat Curi HP Petugas di Pos Polisi Margonda

Apakah yang dimaksud ini pada manusianya atau hewan kurbannya? Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa yang dimaksud ini adalah mengacu pada orang yang berkurban.

Misalkan ada orang niat di hari pertama, lalu hari kedua masih pikir-pikir lagi, Intinya di tanggal Anda memutuskan berkurban dan anggaran sudah disiapkan maka terjadi transaksi secara syarii, pembelian di DKM dan lakukan ijab kabul maka berlaku hukum itu dari niat awal.

Atau apabila keinginan itu datang setelah gajian atau ada rejeki lebih maka hukum tidak potong rambut dan kuku dijalankan. Sampai nanti hewan kurban tersebut disembelih.

Darimana dasar penguatannya? Setelah Rasulullah wafat, mendekati bulan Dzulhijah sahabat nabi pun membersihkan diri untuk memotong bulu rambut dan kuku, namun kemudian ada seorang sahabat ingat dengan perkataan nabi yang tidak membolehkan potong kuku dan rambut sebelum hewan kurban dipotong.

Lalu dikonformasi ke sahabat rasul maka turunlah hadist tersebut bahwa banyak yang sudah lupa akan ketentuan tu.

Baca Juga:  Antisipasi Penyebaran Covid-19, Pemkot Bandung dan BNI Lakukan Ini

Allah mengapresiasi orang yang berkurban, tidak semua orang bisa berkurban karena dia harus mengorbankan harta yang sangat dicintai, mengumpulkan uang untuk membeli kambing atau sapi untuk kurban.

“Allah melihat esensinya bahwa yang terpenting ketakwaan orang itu dengan berkurban, bukan dagingnya. Allah melihat kesungguhan, ketakwaan kepadaNya dan cinta pada Allah. Ketika cinta Allah diturunkan maka yang diberikan ampunan seluruh dosa dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Maka janganlah dipotong dahulu kuku dan bulu rambut, siapa tahu dia jadi saksi kemaksiatan manusia. Ketika berkurban seluruh anggota tubuh akan menjadi saksi di akherat.

Maka Allah SWT bersabda jangan dipisahi kuku dan rambut untuk bisa diistighfar kan.

“Ketika sebelum hewan itu dipotong banyak istighfar memohon ampun, dan ketika hewan itu sudah dipotong maka disitulah dosa yang berkurban diberi ampunan Allah SWT,” jelas Ustaz Adi Hidayat. (Red)