Bamsoet Minta Milenial Terus Lakukan Aksi Nyata

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong milenial Indonesia untuk terus melakukan berbagai aksi nyata. Tidak sekadar menjadi objek kegiatan, melainkan menjadi subjek sekaligus pioneer.

“Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan di tahun 2018 lalu, dari 282 juta jiwa penduduk Indonesia, 179,1 juta jiwa berada di usia produktif 14-64 tahun,” ujar Bamsoet saat menerima panitia acara ‘Milenial Festival 2019’, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Baca Juga:  550 Personel Gabungan Siap Amankan Kunjungan KH Ma'ruf Amin Di Purwakarta

Menurutnya, dari penduduk usia produktif tersebut, 63,4 juta jiwa merupakan milenial berusia 20-35 tahun. Memperlihatkan peluang besar milenial Indonesia untuk terus menorehkan prestasi mendunia.

“Kuncinya ada pada kemauan dalam mengambil tindakan,” ujarnya

Selain itu, dirinya menekankan pentingnya penyelenggaraan Milenial Festival 2019 jangan hanya sekadar menjadi ajang pesta semata.

“Harus mampu membakar gelora milenial Indonesia dalam membuat gebrakan di berbagai bidang. Baik itu sosial, budaya, ekonomi, maupun politik,” ujarnya

Baca Juga:  Tepat di Hari Guru Nasional, Pemkot Depok Raih Rekor MURI

ia menambahkan, saat ini penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang usia non-produktif, sampai berakhir pada tahun 2045.

“Selanjutnya, akan memasuki “ageing population” seperti yang dihadapi Jepang saat ini, yakni penduduk usia non produktif lebih banyak ketimbang penduduk usia produktif.

Ia menghimbau, Indonesia sejak sekarang harus memanfaatkatkan bonus demografi ini sebagai landasan pacu untuk memajukan ekonomi, sosial, budaya, maupun bidang lainnya. Sehingga, tatkala memasuki era ageing population sudah siap.

Baca Juga:  Berikut Ini 8 Pedoman Bantu UMKM Evaluasi Bisnis di Akhir Tahun, Simak!

Menurutnya, menginginkan kaum milenial harus bisa hidup nyaman dan sejahtera tatkala memasuki usia non-produktif di masa ageing population. Kuncinya, selain pada kebijakan pemerintah, milenial Indonesia sejak sekarang harus bekerja keras.

“Boleh kongkow-kongkow, asal tetap produktif. Boleh pesta, asal tetap menjalankan usaha. Tanpa kerja keras dari sekarang, tak mungkin masa depan gemilang akan diraih,” pungkasnya. (Odo)