Sah.. Presiden Jokowi Resmikan Tol Japek II Elevated

JABARNEWS | BEKASI – Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated di Kab. Bekasi, Kamis (12/12/19). Jalan tol layang sepanjang 38 kilometer yang membentang dari Cikunir-Cikampek tersebut baru bisa digunakan masyarakat akhir pekan ini dan gratis setidaknya sampai Tahun Baru.

“Alhamdulillah tol Japek sudah rampung dan segera bisa dimanfaatkan, sementara akan di gratis sampai tahun baru. Banyak keluhan ke saya kalau lewat sini macetnya bisa berjam-jam. Kita harap kemacetan yang tiap hari kita rasakan bisa berkurang sebanyak 30 persen. Apalagi nanti juga ada LRT Jabodetabek dan kereta cepat Jakarta-Bandung pada 2021,” ucapnya.

Baca Juga:  Iwan Bule Memohon Pemerintah Izinkan Kompetisi Liga 1 Kembali Bergulir

Presiden pun mengapresiasi pengerjaan tol Japek II Elevated yang dinilainya sangat rumit karena dibangun di atas lalu lintas yang berjalan. Sementara itu, di sekitar tol Japek II Elevated dibangun dua proyek besar lainnya, yaitu LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Saya apresiasi karena saya tahu prosesnya sangat rumit karena ada 200 ribu kendaraan tiap hari di bawahnya yang harus tetap berjalan,” ujarnya.

Baca Juga:  Mendagri Minta Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Saat ini, kata dia, persentase lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek untuk golongan 1 atau kendaraan pribadi sebanyak 80 persen. Sedangkan golongan 2,3,4,5 atau kendaraan berat sebanyak 20 persen. Untuk tol Japek II Elevated ini pintu masuk berada di Cikunir dan keluar di Karawang, maupun sebaliknya.

Salah satu fitur yang cukup penting di tol ini adalah adanya delapan emergency U-Turn karena tidak akan ada exit tol. Kemudian, ada dua emergency exit rem dan empat emergency parking bay yang akan tuntas pada Februari 2020. Untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara, tol ini juga dilengkapi CCTV, kendaraan derek, dan ambulans.

Baca Juga:  Wagub Uu Minta Milenial Gunakan Medsos Untuk Sarana Keagamaan

Investasi proyek tol Japek II Elevated sebesar Rp 16,23triliun. Terdapat dua pemegang saham, yaitu PT Jasa Marga (80 persen) dan Badan Usaha Swasta (20 persen). Sementara untuk konstruksi dikerjakan oleh PT Waskita Karya dan PT Acset Indonusa. Dan ada enam ribu pondasi, 22 portal, 826 pilar dan 120 meter box girder produksi dalam negeri. (Rnu)