Modal Asing Siap Masuk Industri Hijau Indonesia

JABARNEWS | JAKARTA – Peluang besar bagi industri hijau atau bisnis ramah lingkungan di Indonesia. International Finance Corporation (IFC) menawarkan permodalan kepada dunia bisnis di Indonesia yang bergerak dalam usaha yang ramah lingkungan.

“Untuk Indonesia, pimpinan kami tak membatasi jumlahnya. Ini negara besar dengan jumlah penduduk ratusan juta,” kata Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia saat menemui Dr. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan di komplek Istana, Jumat (13/12/2019).

Baca Juga:  Ada 6 Tempat Usaha Di Kota Bandung Langgar PSBB, Ini Sanksinya

Azam yang datang bersama Satya Heragandi, Cities Infrastructure Development Lead IFC, menyebut green investment yang ditawarkan bagi Indonesia ini bisa berupa pengolahan sampah atau pengolahan limbah. Namun menurut Azam masih banyak aturan-aturan yang menghambat investasi ini.

“Kami ingin berkontribusi dan berkolaborasi dengan Indonesia”, ujar Azam

Baca Juga:  Pemkot Bandung Klaim Sukses Tekan Kerumunan di Pusat Perbelanjaan

IFC yang dibentuk pada 1956 merupakan anggota Bank Dunia. Jika Bank Dunia berkaitan dengan pemerintah, IFC memberi permodalan pada sektor swasta. IFC baru saja menyelesaikan proyek Waste to Energy terbesarnya di China. Mereka berharap konsep ini juga bisa dikembangkan di Indonesia untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko memberi respon positif prakarsa IFC membantu swasta Indonesia bergerak di industri hijau. Dia berharap IFC bisa mempelajari kemungkinan untuk berkontribusi, sehingga bisa mengurangi polusi akibat bahan bakar fosil.

Baca Juga:  Politisi Gerindra Fadli Zon Kritik Keharusan Vaksin Booster Sebagai Syarat Berpergian di Indonesia

Mengenai aturan-aturan yang menghambat, Moeldoko mengaku akan segera membedah dan mencar solusinya.

“Tugas KSP memang untuk debottlenecking. Jadi kalau ada sumbatan, akan kami bongkar dan selesaikan,” kata Moeldoko. (Red)