JABARNEWS | PURWAKARTA – Melalui Kelas Inspirasi Purwakarta, sebanyak 127 profesional dari berbagai latar belakang profesi, berbagi pengalaman di 5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Purwakarta.
Koordinator Acara Kelas Inspirasi Purwakarta, Hanif Muchsin mengatakan, gerakan para profesional yang sukses karena pendidikan untuk turun tangan mengajar dalam satu hari, dan berbagi cerita serta pengalaman kerja.
“Kegiatan yang digelar selama 2 tersebut bertujuan untuk menumbuhkan jiwa siswa-siswi agar mereka termotivasi untuk menggapai bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka,” kata Hanif, saat ditemui disela-sela kesibukannya, Selasa (17/12/2019).
Kelas Inspirasi Purwakarta ini, lanjut dia, menjadi wahana bagi sekolah dan siswa untuk belajar dari para profesional, serta agar para profesional dapat belajar mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan di Purwakarta ini.
“Para profesional tersebut datang dari berbagai latar belakang profesi dan sektor. Mereka berasal tidak hanya dari daerah Purwakarta, tetapi ada pula yang berasal dari luar Purwakarta. Ya Kalau di persentase kan 30% dari Purwakarta dan 70% dari luar Purwakarta,” kata Hanif.
Ditambahkannya, Kesediaan mereka untuk bergabung di Kelas Inspirasi menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat luas, khususnya kaum profesional, yang bersemangat untuk tidak hanya berpangku tangan, tetapi ikut turun tangan mendukung pendidikan di sekeliling mereka.
“Mereka yang berasal dari berbagai profesi itu, mengajarkan pada anak bagaimana profesi tersebut dapat ditempuh, sedangkan penjelasannya dilakukan secara kreatif dan unik, tentu dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak,” jelasnya.
Dengan menghadirkan kalangan profesional di bidangnya, kata Hanif, mereka dapat memberikan pengetahuan serta menumbuhkan cita-cita anak-anak sesuai dengan keinginan dan kemampuan yang dimiliki anak.
Proyek Kelas Inspirasi, katanya, merupakan sarana untuk memperkenalkan serta mengarahkan banyak profesi di Indonesia kepada anak bangsa, khususnya mengajar anak di Sekolah Dasar (SD).
Ia menjelaskan anak SD menjadi sasaran pengarahan karena pada usia tersebut, mereka sudah cukup pontensial mengenal profesi, sehingga anak sudah memiliki cita-cita yang tepat sejak usia dini.
“Sebab selama ini banyak dari mereka hanya mengetahui profesi itu menjadi seorang dokter, guru, dan polisi. Padahal masih banyak profesi di Indonesia yang mungkin mereka menginginkan profesi tersebut, namun anak tidak mengetahuinya,” katanya.
Proyek sosial digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan kabupaten Purwakarta dalam memperoleh perizinan dan meminta rekomendasi sekolah mana saja yang bisa diselenggarakan Kelas Inspirasi atau satu hari bebas belajar formal itu.
Sekolah yang direkomendasikan Disdik Kabupaten Purwakarta, yakini SDN Ciherang, SDN Paswahankidul, SDN Margasari 3, SDN Selaawi 3, dan SDN Kertajaya.
“Profesi yang ada diantaranya Pilot, Dokter, Perwat, Dokter Gigi, Apoteker, Engineer, Dosen, Makeup Artist dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Para relawan tidak dibayar. Justru mereka harus mengeluarkan uang sendiri. Begitu juga para pantia yang terdiri dari anak-anak muda.
Hanif berharap kelak kegiatan kelas inspirasi Purwakarta ini bisa terselenggara lagi dan bisa bermanfaat untuk masyarakat Purwakarta. Anak-anak muda di Purwakarta berharap bisa terus mendarmabaktikan dirinya untuk daerahnya. (Gin)
