Kakek Asal Bekasi Tewas, di Tubuhnya Ada 30 Sengatan Tawon Ndas

JABARNEWS | BEKASI – Tawon Vespa (Vespa Affinis) atau yang dikenal masyarakat lokal dengan nama “Tawon Ndas”, masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi. Pasalnya, SUT (74) seorang kakek asal Kampung Kedung Bokor RT 001/008 Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi meninggal dunia akibat tersengat tawon ndas atau lebah predator bernama latin Vespa Afiinis.

Komandan Regu Tim Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho mengatakan, peristiwa itu berawal ketika tetangga korban yakni SUK (60) hendak memusnahkan sarang tawon yang berada di atap rumahnya dengan cara disodok menggunakan batang bambu.

Baca Juga:  Komisi B Minta Rencana Kenaikan Restribusi Sampah di Kota Bandung, Dikaji Ulang

“Kemungkinan ada lebih dari 50 tawon yang menyengat korban. Di bagian atas badan kira-kira 30 titik sengatan, di kaki 20 titik. Saat itu koloni tawon berhamburan keluar. Korban yang kebetulan tengah melintas di bawahnya lalu diserang sementara pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri,” ujarnya. Rabu (18/12/2019).

Akibat sengatan koloni tawon predator tersebut korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis namun setelah dua malam nyawanya tak tertolong.

Baca Juga:  Setelah Kawasan Dalam Kaum, Pemkot Bandung Sasar PKL Gasibu dan Monju

“Faktor usianya yang sudah tua membuat korban tidak dapat menghindar dari keganasan serangan tawon tersebut,” kata dia.

Saat ini petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi telah memusnahkan sarang tawon yang menjadi penyebab meninggalnya korban.

“Setelah mendapatkan laporan kita langsung bergerak ke lokasi dan dari hasil penyisiran di lokasi sarang tawon tersebut ternyata sudah cukup tua,” ucapnya.

Selain menyerang SUT, lima warga lain yakni AN (30), NAR (30), MIL (15), LIN (18), dan KOM (46) juga terkena sengat pada saat yang bersamaan namun jumlah tawon yang menyerang mereka dapat dihitung jari.

Baca Juga:  Buka PMB Gelombang I, Unisba Siap Fasilitasi Mahasiswa Dapat Beasiswa, Ini Syaratnya

“Mereka tidak sampai menjalani perawatan. Walaupun pasti dampaknya (apabila diserang tawon predator) itu nyeri otot, panas, demam,” katanya.

Adhi mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan sarang tawon lainnya jangan mengambil tindakan sendiri dan segera menginformasikan kepada petugas Dinas Pemadam Kebakaran untuk penanganan lebih lanjut. (Ara)