Walikota Depok: Pancasila Jadi Benteng Bangsa Indonesia

JABARNEWS | DEPOK – Para pendiri bangsa memilih Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara bukan tanpa alasan. Pancasila dipilih karena memiliki fungsi fundamental bagi eksistensi bangsa Indonesia. Pasalnya fungsi Pancasila meliputi lima manfaat umum dan lima manfaat spesifik, seperti; sebagai panduan hidup, sumber hukum, sumber norma, perjanjian luhur, dan falsafah hidup bangsa Indonesia.

Wali Kota Depok Jawa Barat Mohammad Idris menyatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa Indonesia juga merupakan alat pemersatu bangsa.

Baca Juga:  Bawa Sajam, Belasan Remaja di Purwakarta Diamkan Polisi

“Pancasila sejak berdirinya sampai saat ini sebagai pemersatu bangsa. Ketika banyak rongrongan tetap eksis,” kata Idris di Depok, Rabu (2/10/2019).

Idris mengatakan sudah saatnya masyarakat lebih peduli dengan Pancasila sebagai ideologi.

“Sudah menjadi keharusan kita lebih peduli dengan Pancasila. Kenapa disebut sakti, sesakti-saktinya Pancasila sebagai ideologi bangsa kalau tidak peduli bisa saja hilang,” ujarnya.

Baca Juga:  Terekam CCTV, Pria Bersarung Gondol Motor di Masjid Plered Purwakarta

Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan dan peduli dengan Pancasila. Sebagai bentuk kepedulian menjaga Pancasila itu, menurut dia, perlu adanya kegiatan bela negara.

“Yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kepedulian, pemahaman mengenai pancasila bagi generasi milenial yang dinilai kurang. Seperti upacara pada pagi hari bukan saja melibatkan orang dewasa, tapi milenial yang dirasa masih kurang,” jelasnya.

Baca Juga:  Riwayatmu Kini: Kebun Binatang Bandung

Kegiatan bela negara, menurut dia, perlu ditujukan bagi generasi muda atau kaum milenial yang dinilai kurang pemahaman dan peduli pada Pancasila.

Karena itu, Idris berpesan kepada seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan merawat nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa. (Ara)