Hama Lembing Hitam Serang Pemukiman Warga di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Rumah warga di Desa Kertamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta resah dengan serangan serangga hama lembing hitam. Lembing hitam itu mulai masuk ke rumah warga saat petang. Salah satunya di rumah dinas milik PTPN Cikumpay yang dihuni oleh Dedi Olih (54) bersama anak dan istrinya.

Pemilik rumah resah, sebab serangga itu mengeluarkan bau menyengat seperti walang sangit. Hampir di seluruh sudut rumah diserang lembing hitam ini, mulai dari halaman depan, ruangan dalam, halaman belakang hingga atap rumah, bahkan sejumlah pohon pun di kerumuti hewan ini.

Baca Juga:  Polisi di Bogor Musnahkan RibuanBotol Miras dan Knalpot Bising

“Tiba-tiba hewan ini ada, saya gak tau datang dari mana. Terlebih jika sore hari atau ketika cuaca hujan lembing ini semakin banyak. Kondisi ini sudah terjadi satu bulan terakhir”, ujar Dedi, saat ditemui di kediamannya, Kamis (19/12/2019).

Dedi mengaku, setiap hari baik sore pagi maupun sore hari selalu membersihkan rumahnya dari serbuan hewan ini bersama istrinya. Namun, semakin dibersihkan serbuan lembing hitam semakin menggila.

Ia dan pihak PTPN sudah melakukan berbagai upaya, seperi menyemprot dengan cairan pembasmi hama, membakar baik yang masih menempel di dinding maupun yang sudah dibersihkan hingga melakukan pengosongan ruangan, namun hewan ini masih saja menyerbu.

Baca Juga:  Bukan Santet, Ini Penyebab Paku Bisa Ada Dalam Perut Wawan

“Setiap hari saya bersihkan, sebelumnya sudah 10 karung saya bakar, itu di belakang rumah yang hasil hari ini aja udah dua karung. Sudah saya semprot dan di bakar tapi tetap masih ada dan banyak,” ungkapnya.

Dedi menyebutkan, serangan ini kedua kali terjadi, sebelumnya pernah terjadi namun hanya sedikit dan hanya satu rumah. Kini serbuan lembing hitam paling parah.

“Rumah saya paling parah, yang di samping rumah saya ada dua yang sudah terserang tapi sedikit, katanya di sana juga ada dua rumah sedikit. Tempatnya ada lima rumah yang diserbu hewan ini,” jelas Dedi.

Baca Juga:  Warga Penggalangan Minta Bupati Sergai Perbaiki Jembatan yang Amblas

Akibat serbuan hewan semakin meresahkan, membuat gatal dan menimbulkan bau yang tidak enak, dedi dan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Alhamdulillah pimpinan saya memberikan rumah sementara untuk saya mengungsi, saya mengungsi sudah satu minggu kemarin-kemarin saya coba bertahan. Saya harap pemerintah setempat membantu membasmi serbuan hewan ini,” pungkasnya. (Gin)