Pulihkan Ekosistem, Gunung Gede Pangrango Ditutup Pendakian Hingga 3 Bulan

JABARNEWS | CIANJUR – Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Ade Bagja Hidayat mengatakan untuk mengembalikan ekosistem pihaknya akan menurup kawasan tersebut selama tiga bulan mulai 31 Desember 2019 hingga 31 Maret 2020.

“Penutupan untuk umum merupakan agenda tahunan dan sebagai upaya mengembalikan ekosistem alam karena tidak hanya manusia yang perlu istriahat, alam pun membutuhkan pemulihan,” ujar, Ade, Jumat (20/12/2019).

“Penutupan untuk umum merupakan agenda tahunan dan sebagai upaya mengembalikan ekosistem alam karena tidak hanya manusia yang perlu istriahat, alam pun membutuhkan pemulihan,” kata TNGGP, Ade Bagja Hidayat di Cianjur, Jumat.

Baca Juga:  Hendak Tawuran, Sembilan Remaja Diamankan Polres Metro Bekasi

Penutupan pun dilakukan sebagai upaya menghindari hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki karena tingginya intensitas hujan selama tiga bulan kedepan sesuai dengan prediksi BMKG yang kerap diterima pihaknya.

“Curah hujan di ujung hingga awal tahun cukup eksrem sehingga membahayakan pendakian. Sehingga hal tersebut juga sebagai upaya antisipasi hal tidak diinginkan menimpa pendaki,” tambahnya.

Baca Juga:  Waspada! Bogor Ada Potensi Cuaca Ekstrem, Ini Yang Akan Terjadi

Ia menyebutan, berdasarkan informasi terbaru BMKG, cuaca di Puncak Gede dan Pangrango sedang eksrem, sehingga perlu dilakukan penutupan sekaligus pengelola akan melakukan penataan jalur dan perbaikan sarana dan prasarana.

“Selama penutupan berbagai hal akan kami lakukan, termasuk menggelar operasi bersih di sepanjang jalur pendakian dan tempat berkemah,” katanya.

Baca Juga:  Kasus Penganiaayan Petani Tabu, Polisi Tetapkan Tujuh Tersangka

Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pendakian ilegal yang memaksa masuk ke dalam kawasan konservasi, pihaknya akan meningkatkan pengawasan, mulai dari pos masuk dan patroli di sejumlah jalur pendakian.

“Kami akan melibatkan berbagai kalangan mulai dari warga hingga relawan untuk sama-sama menjaga dan mengawasi kelestarian alam serta memberikan peringatan pada pendaki tidak beraktifitas di dalam kawasan selama penutupan,” jelasnya. (Ara)