JABARNEWS | BANDING – E-paspor mempunyai beberapa keunggulan dibanding paspor biasa, salah satunya keamanan data pribadi terlindungi dalam sebuah chip, berisi sidik jari dan bentuk wajah pemegang paspor yang bisa dikenali lewat pemindaian, yang tertanam dalam paspor.
Hal ini memudahkan negara lain dalam memeriksa data pemegang paspor dalam persetujuan visa karena data pemilik e-paspor sangat akurat dan valid.
Keuntungan lainnya, yaitu pemegang e-paspor bisa mendapatkan fasilitas bebas visa untuk negara tertentu.
E-paspor Indonesia telah memperoleh sertifikat dalam Public Key Directory (PKD) dari International Civil Aviation Organization (ICAO) sehingga diakui oleh para negara anggota.
Direktorat Jenderal Imigrasi menambah jumlah Kantor Imigrasi (Kanim) penerbit e-paspor. Kini terdapat 27 Kanim tersebar di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Jika sebelumnya hanya sembilan Kanim (Batam, Surabaya, dan tujuh Kanim di DKI Jakarta), Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi Sam Fernando, dalam rilisnya, Minggu,(22/12/2019), mengatakan Kanim penerbit e-paspor tersebut tersebar di beberapa wilayah sebagai berikut:
1. Banda Aceh
2. Medan
3. Polonia
4. Batam
5. Jakarta Selatan
6. Jakarta Barat
7. Soekarno Hatta
8. Jakarta Timur
9. Jakarta Utara
10. Jakarta Pusat
11. Tanjung Priok
12. Depok
13. Bogor
14. Tangerang
15. Bekasi
16. Bandung
17. Semarang
18. Yogyakarta
19. Surakarta
20. Malang
21. Surabaya
22. Tanjung Perak
23. Balikpapan
24. Makassar
25. Manado
26. Ngurah Rai (Bali)
27. Jayapura
Masyarakat bisa mengajukan permohonan e-paspor, baik permohonan baru maupun penggantian paspor, di 27 Kantor Imigrasi dengan melampirkan EKTP, KK, Akte Lahir/ijazah/buku nikah, paspor lama (bagi yang sudah punya paspor sebelumnya). Untuk setiap permohonan e-paspor dikenakan biaya Rp650 ribu. (Red)