JABARNEWS | CIANJUR – Tiga partai besar yakni PKB, PKS dan Partai Gerindra nampaknya mulai membangun komunikasi dan membuka peluang koalisi pada Pilkada Cianjur 2020. Hal itu dibuktikan dengan pertemuan yang dilakukan di sebuah restoran, Sabtu (28/12/2019) malam.
Dalam pertemuan itu, tampak hadir Ketua DPC PKB Cianjur Lepi Ali Firmansyah, Ketua DPD PKS Cianjur Wilman Singawinata serta Ketua DPC Partai Gerindra Cianjur Dedi Kosim. Mereka juga didampingi pengurus partainya masing-masing.
Sekretaris DPC PKB Cianjur, Dedi Suherli mengakui pertemuan tersebut merupakan inisiatif ketiga ketua partai. Tujuannya untuk menyamakan persepsi untuk melakukan perubahan Kabupaten Cianjur yang lebih baik kedepannya.
“Memang (pertemuan-red) ide bersama. PKS, Gerindra dan PKB sama sekali belum pernah komunikasi selama ini. Karena mereka menunggu mekanisme penjaringan bakal calon di internalnya masing-masing,” kata Dedi, Minggu (29/12/2019).
Meski pertemuan tersebut sebagai langkah penjajakan koalisi, Dedi menegaskan jika ketiga partai tidak membicarakan soal posisi F1 dan F2.
“Untuk posisi F1 dan F2 sebenarnya kita belum ngobrol kesitu. Karena memang menunggu mekanisme internal masing-masing dan belum menyepakati terkait tolak ukur yang nanti layak menjadi F1 dan F2. Ukurannya apa belum kita sepakati,” katanya.
Menurutnya, PKB menginginkan posisi F1 dan F2 tidak ditentukan dominasi perolehan kursi partai, namun harus memiliki sebuah ukuran yang objektif.
“Misalkan, kandidat yang dijaring oleh semua partai (PKB dan Gerindra-red), kecuali PKB yang sudah ada Kang Lepi. Nanti akan diukur secara objektif tingkat popularitas, elektabilitas serta kemampuannya untuk membiayai proses politiknya,” papar Dedi.
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Cianjur, Prasetyo Harsanto menyebut partainya memiliki kesamaan semangat dengan PKB dan PKS untuk membangun Cianjur lebih baik.
“Antara Gerindra, PKS dan PKB, punya semangat bersama-sama membangun Cianjur lebih baik,” katanya. Minggu (29/12/2019).
Menurutnya, pertemuan ketiga ketua partai itu merupakan penjajakan pra koalisi. Prasetyo ingin Cianjur kedepan memiliki pemimpin yang baru. (Red)
