Forkopimda Purwakarta Gelar Apel Siaga Antisipasi Bencana

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ratusan aparat TNI-Polri, Tim SAR gabungan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta disiagakan mengantisipasi bencana alam saat memasuki musim hujan saat ini. 

Hal tersebut terlihat saat menggelar apel siaga bencana, untuk memastikan kesiapan mengantisipasi potensi bencana alam di wilayah itu yang memiliki indeks risiko bencana alam cukup tinggi.

Menurut Kapolres Purwakarta AKBP Matrius melalui Wakapolres, Kompol Ijang Safei apel siaga bencana ini sebagai forum kegiatan antar lembaga pemerintah, nonpemerintah dan masyarakat untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

“Melalui apel siaga bencana ini menjadi sarana untuk berkoordinasi dan meningkatkan kapasitas daerah sarana prasarana dan logistik dari berbagai unsur agar mampu bersinergi dalam penanggulangan bencana,” ungkap Ijang saat ditemui usai memimpin apel Siaga bencana di Mapolres Purwakarta, Kamis (2/1/2020).

Baca Juga:  Sebanyak 14,7 Juta Pemudik Mulai Masuk Jawa Barat

Memasuki musim penghujan ini, lanjut dia, potensi terjadinya bencana alam sangat besar, maka dari itu perlu adanya peran dan partisipasi dari semua pihak.

“Polres Purwakarta bersama instansi terkait menggelar apel ini untuk mengecek kesiap-siagaan baik itu peralatannya maupun personelnya. Jadi kalau nanti ada bencana alam, baik itu banjir maupun tanah longsor kita siap langsung terjun, kita bantu masyarakat di wilayah Purwakarta ini,” jelasnya.

Ia berharap, apel siaga bencana ini dapat menjadi manifestasi kesiapan pemerintah daerah, TNI, Polri maupun berbagai komponen masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.

Ditempat yang sama, Kapala Dinas Pemadam Kebakaran dan penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan, apel siaga bencana ini bentuk kesiapan personel dalam menghadapi bencana diperlukan. Dia berkaca pada rentetan bencana yang terjadi pada tahun lalu yang mana puncaknya terjadi di akhir tahun.

Baca Juga:  Partisipasi Pemilu 2024 di Kota Bandung Diharapkan Semakin Tinggi

“Kami meminta seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak tetapi yang lebih penting merupakan upaya bersama untuk dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana,” ungkap pria yang akrab disapa Wibi itu.

Lebih lanjut, Wibi mengatakan deretan pihak-pihak terkait dapat memberikan berbagai informasi kepada warga khususnya masyarakat yang berada di daerah rawan bencana sehingga masyarakat akan memahami apa apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Baca Juga:  Terciduk sedang Bermesraan di Kontrakan, Pasangan Gay di Cianjur Nyaris Diamuk Massa

“Untuk itu perlu ditegaskan bahwa penanggulangan bencana alam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun instansi terkait semata, melainkan tugas semua pihak. Penanggulangan bencana alam merupakan panggilan kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab bersama,” ungkap wibi.

Wibi mengaku akan menyiagakan personelnga tersebut selama 1×24 jam, dilengkapi peralatan Search and Resque.

“Kita siagakan anggota, jika terjadi bencana kita langsung terjun,” singkatnya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan pemeriksaan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan seperti perahu karet, pelampung, helm, dayung, gergaji mesin, tambang, sekop, senter, sepatu boots hingga kendaraan khusus seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans, mobil BPBD dan motor trail. (Gin)