Ternyata Karena Ini Pembuatan Paspor Tinggi di Kantor Imigrasi Sukabumi

JABARNEWS | SUKABUMI – Warga Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Cianjur melancong ke luar negeri cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan data pembuatan paspor yang meningkat setiap tahunnya. Selama 2019, Imigrasi telah menerbitkan pasport sebanyak 27.522 melalui Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi, Jawa Barat. Jumlah tersebut diperuntukkan untuk .

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Sukabumi Nurudin mengatakan meningkatnya jumlah penerbitan paspor tersebut karena selain meningkatnya permintaan pihaknya juga mempermudah dalam memberikan akses seperti disediakan tempat khusus untuk pemohon dan ada pelayanan bagi lansia maupun penyandang disabilitas.

Baca Juga:  Soal Penerapan STRP di Kota Bandung, Polisi: Itu Bisa Jadi Alternatif

“Jika dibandingkan dengan 2018 jumlah penerbitan paspor meningkat yakni pada 2018 sebanyak 25.794 buku,” kata Nurudin di Sukabumi, Jumat (3/1/2020).

Meskipun demikian, pemohon harus tetap melengkapi syarat-syaratnya dan harus mendaftar secara online. Setelah syarat lengkap dan membayar biaya pembuatan maka dalam tiga hari paspor bisa segera diterbitkan.

Baca Juga:  Cerita Bocah SD Tertinggal Orangtuanya di Rest Area Jalan Tol Saat Mudik, Ko Bisa?

“Kami juga mengimbau kepada warga yang ingin membuat paspor agar datang langsung ke Kantor Imigrasi Sukabumi terkecuali jika yang bersangkutan sakit maka ada pelayanan datang langsung ke rumah pemohon,” tambahnya.

Nurudin mengatakan walaupun jumlah penerbitan paspor meningkat pada 2019 tetapi, pada tahun itu juga pemohon yang ditunda penerbitan paspor melonjak drastis yakni sebanyak 217 orang dibandingkan 2018 yang hanya 23 orang.

Penundaan tersebut diduga yang bersangkutan atau pemohon sebagai calon pekerja migran Indonesia nonprosedural di mana visa yang buatnya untuk kunjungan tetapi, dikhawatirkan untuk digunakan bekerja.

Baca Juga:  Warga Kasokandel Ikuti Pengobatan Gratis Polres Majalengka

Mayoritas warga yang membuat paspor dengan tujuan untuk wisata umum maupun wisata religi, berobat dan ada juga yang untuk menjadi pekerja migran Indonesia dan kebutuhan lainnya. Adapun negara tujuan paling banyak ke negara-negara di Timur Tengah, Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia serta ada juga ke Eropa. (Ara)