Warga Kesulitan Dievakuasi, Dokter Usul Perahu Karet

JABARNEWS | BEKASI – Proses evakuasi korban banjir di sejumlah daerah tidak berjalan mulus. Ada sejumlah kendala yang menyebabkan proses evakuasi belum selesai dilaksanakan. Seperti halnya bagi petugas kesehatan untuk mengevakuasi dan menjangkau korban yang terjebak banjir.

Demikian dirasakan oleh Kepala Puskesmas Desa Setiamekar, Tambun Selatan, dr. Ahmad Dimyati. Ia berpendapat, semestinya tiap desa memiliki minimal satu perahu karet.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Amankan Belasan Pemuda Diduga Terlibat Aksi Tawuran Saat Festival Bedug

“Melihat situasinya begini memang prioritas dan memang butuh. Enggak harus ada mesinnya, karena kita masih bisa pakai tambang atau dayung,” ucapnya sewaktu ditemui di Posko Banjir Desa Setiamekar beberapa waktu lalu.

Ia merasakan benar hal itu, untuk mengevakuasi korban banjir dan menyuplai bantuan ke lokasi, pihaknya harus menunggu perahu karet tersedia. Beruntung, tak lama ada perahu karet dari kodim tiba.

Baca Juga:  Bekasi Suarakan Gerakan Tanpa Plastik di Pusat Perbelanjaan

Berdasarkan pantauan di lapangan pada 1 dan 2 Januari 2020. Lambannya respons petugas lantaran keterbatasan logistik dan titik banjir yang merata.

“Kalau semua desa punya, jadi kalau ada emergensi bisa sedia pakai,” katanya.

Baca Juga:  Fasilitasi Air Bersih di Pengungsian, DPKPP Cianjur Gandeng Konsultan

Di Setiamekar, menurut data pihak desa ada 5.850 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir sejak 1 Januari 2020.

Banjir terjadi secara merata di desa itu, terutama perumahan yang berada di dekat aliran Kali Jambe dan Kali Menir. Titik terparah berada di Perumahan Bekasi Timur Permai (BTP). (Red)