BPBD Cianjur Sebut Banjir dan Longsor di Cipanas HOAX

JABARNEWS | CIANJUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga agar tidak menyebarkan informasi atau berita bohong terkait bencana alam.

Seperti diketahui adanya beredar informasi di media sosial tentang banjir dan longsor yang disebutkan terjadi di wilayah Cipanas – Puncak.

“Video tersebut hoaks alias bohong karena kami sudah pastikan tidak ada banjir bandang dan longsor terjadi di Cianjur. Video tersebut terjadi di daerah lain, namun diberi keterangan di wilayah Cipanas – Cianjur,” kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sofyan, Mingg ( 05/01/2020).

Baca Juga:  Jawaban RSHS Bandung Soal Video Viral Dugaan Pasien Dicuekin Petugas

Pihaknya langsung menghubungi relawan di masing-masing desa di Kecamatan Cipanas, untuk memastikan kabar yang beredar di media sosial tersebut, bohong.

“Tidak ada satu desa pun yang mengalami banjir seperti yang ada di video tersebut, sehingga kami berkoordinasi dengan Polres Cianjur terkait pelanggaran ITE,” ujarnya.

Ia menjelaskan hingga saat ini pihaknya mencatat sejumlah bencana alam yang terjadi hanya puting beliung dan pohon tumbang yang terjadi di sejumlah wilayah di Cianjur.

Baca Juga:  Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok, Polres Purwakarta Terjunkan Personel ke Pasar

“Belum ada laporan banjir atau longsor yang terjadi, baik di utara atau selatan Cianjur,” katanya.

Sementara Polres Cianjur, masih mencari penyebar video hoaks yang terjadi di Cipanas -Lebak, Banten, bukan di Cipanas – Puncak, seperti yang tertulis dalam keterangan. Bahkan polres telah berkoordinasi dengan BPBD Cianjur untuk melakukan pemeriksaan silang ke pihak terkait di kawasan Cipanas.

Kaur Subag Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setyayuda, mengatakan penyebar video hoaks tersebut dapat dijerat dengan undang undang ITE karena menyebabkan keresahan di masyarakat. Dia mengimbau warga tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial sebelum memastikan kebenarannya.

Baca Juga:  Ketua Panwaslu: Jangan Libatkan Anak Saat Kampanye

“Kami masih mencari siapa yang menyebarkan video tersebut karena kami banyak mendapat pesan melalui grup WS yang menanyakan kebenaran dari video bohong tersebut. Setelah ditelusuri kejadiannya di wilayah Lebak, Banten,” katanya. (Adv)