Timbulkan Polemik, Kenaikan Tarif Parkir di Tasikmalaya Dicabut

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Lantaran telah menyebabkan polemik dan kontroversi dikalangan masyarakat, Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun 2019 tentang perubahan tarif parkir di Kota Tasikmalaya kini telah dicabut,

UPTD Parkir Kota Tasikmalaya, Hamzah Diningrat mengaku, pencabutan tarif retribusi kenaikan tarif parkir tersebut lantaran dipicu banyaknya yang keberatan dengan kenaikan tarif parkir tersebut.

“Sebagai unit pelaksana, terkait papan plang dan spanduk kenaikan tarif parkir yang tersebar di 45 titik di Kota Tasikmalaya, akan kami cabut semua,” ujar Hamzah Diningrat kepada Jabarnews.com, Kamis (09/01/2020).

Baca Juga:  Polisi Tetapkan Sopir Truk Jadi Tersangka Kasus Tabrak Satu Keluarga di Sukabumi

Ia menjelaskan, berdasarkan pemanggilan dari Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Pewalkot Nomor 51 Tahun 2019 tentang perubahan tarif parkir di Kota Tasikmalaya kini telah dicabut, dan tarif retribusi parkir kembali seperti semula yakni berdasarkan Perda Kota Tasik Nomor 5 Tahun 2011 tentang tarif retribusi parkir.

Baca Juga:  Rusak Fasilitas Toko, Polresta Cirebon Bekuk Anggota Berandalan Bermotor

“Oleh sebab itu, tarif parkir untuk kendaraan roda dua harganya kembali seperti semula, yakni Rp 1.000 untuk sepeda motor, Rp 2.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 3.000 untuk mobil truck,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kota Tasik, Andi Warsandi membenarkan dengan adanya pencabutan kenaikan retribusi parkir tersebut, menurutnya untuk mengejar target PAD dari retribusi parkir seharusnya tidak harus dulu naikan.

Baca Juga:  Polres Garut Buka 10 Sentra Vaksinasi di Titik Keramaian, Cek Waktunya Disini

“Kami dari Komisi II akan lakukanlah penyempurnaan penataan kelola parkir di Kota Tasikmalaya, indentifikasi kembali potensi-potensi parkir yang memang bisa menjadi sebuah potensi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, semua pihak diminta mengkaji secara bersama-sama dengan pendekatan yang konferehensif, sehingga minimal bisa dipahami oleh masyarakat dan kesadaran masyarakat bisa timbul. (CR1)