Darurat Bencana, Bupati Garut Minta Diwaspadai Semua Pihak

JABARNEWS | GARUT – Dalam mengurangi risiko dampak dari bencana pada musim hujan, perhatian dan kewaspadaan pemerintah dan masyarakat harus sigap dalam menyikapi darurat bencana alam tanah longsor di Kabupaten Garut.

“Anggap darurat bencana karena kita sudah diperingati oleh BMKG, ada warning,” ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan usai menghadiri kegiatan wisuda tahfidz Al Quran di Pondok Pesantren Darussalam, Kecamatan Kersamanah, Garut, Sabtu (11/01/2020)

Baca Juga:  Tragis! di Serang Banten, Kereta Api Tabrak Odong-odong Umumnya Berpenumpang Anak-anak

Ia menambahkan, Pemkab Garut bersama TNI, Polri dan seluruh jajaran instansi terkait akan gelar pasukan kesiapsiagaan bencana sebagai upaya mempersiapkan diri menghadapi dan menanggulangi bencana.

“Penanganan bencana alam, tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemkab Garut, tetapi seluruh jajaran termasuk TNI, Polri, bahkan pemerintah di tingkat provinsi sampai pusat” ujarnya.

Selain itu, Rudy mengatakan dalam menghadapi ancaman bencana alam dan penanggulangannya ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, tetapi semua pihak harus terlibat,

Baca Juga:  AMMP: Jadikan Nabi Muhammad SAW Pemimpin yang Paripurna

Selama memasuki awal tahun, Kabupaten Garut sering diguyur hujan, akibatnya sejumlah kecamatan di Garut dilanda bencana tanah longsor yang menyebabkan rumah rusak, jalan tertimbun dan merusak tembok penahan tanah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut sejak Kamis (9/1) telah terjadi bencana alam longsor tersebar di enam kecamatan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut Tubagus Sofyan membenarkan sejumlah tanah longsor melanda enam kecamatan di Garut yang terjadi saat turun hujan.

Baca Juga:  Ini Respon Wakil Gubernur Jawa Barat Soal Tuntutan Kenaikan UMK 2023

“Selama tanggal 8 dan 9 Januari longsor terjadi di enam kecamatan yakni Banjarwangi, Cihurip, Cikajang, Mekarmukti, Pamulihan dan Bungbulang,” katanya.

Ia menyampaikan, bencana longsor itu ada yang menimpa badan jalan menghubungkan desa maupun kecamatan, ada juga yang menimpa rumah, dan merusak tembok penahan tanah. (Ara)