Omset PKL Cicadas Turun, Wawalkot Bandung Bantah Karena Lapak Baru

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sejak Agustus 2019 lalu telah melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Cicadas. Saat ini, hal tersebut dikelukan pedagang menyebakan terkait omzetnya menurun.

“Terjadinya penurunan omzet yang dikeluhkan PKL Cicadas bukan karena penataan. Saat ini situasi ekonomi sedang mengalami penurunan daya beli, sehingga rata-rata semua usaha mengalami penurunan omzet” ujar Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bandung, Yana Mulyana, Sabtu (11/02/2020).

Baca Juga:  Wow, Tingkat Okupansi Hotel di Kota Bandung Capai 95 Persen

Menurutnya, pascadilakukan penataan justru memberikan peluang yang lebih besar. Sebab suasana dagang menjadi lebih enak dan terbuka. Sehingga meningkatkan potensi daya beli yang jauh lebih tinggi.

”Prinsipnya ingin lebih baik, ingin tertata. Jadi jangan karena daya beli lagi turun, terus semua disalahin penataannya,” kata Wawalkot.

Baca Juga:  Duh! 31 Desa Rawan Terjadi Konflik saat Pilkades Serentak di Garut

Sementara itu, Koordinator pedagang kaki lima (PKL) Cicadas, Suherman mengatakan penurunan omzet pedagang terjadi karena faktor musim hujan.

“Tidak ada kaitan pendapatan pedagang dengan pembenahan lapak” ujar Suherman.

Ia menjelaskan, keadaan penurunan hasil penjualan karena musim hujan ini normal sering terjadi ketika lapak pedagang belum dibenahi.

Baca Juga:  Bandar Narkoba Asal Simalungun Ditangkap, Polisi Buktikan Pelaku Tidak Kebal Hukum

Suherman juga merespons soal keluhan pedagang lain yang tempatnya tak dilengkapi kanopi. Menurutnya itu hanya kekagetan pedagang saja karena mereka terbiasa dengan lapak tertutup.

“Mungkin merasa kaget saja tenda baru dan tidak ada kanopi. Mungkin kebiasaan mereka ditutup dengan tenda biru,” paparnya. (Red)