Seni Kuda Lumping Panggeuing Ati Tasikmalaya Gelar Aksi Sosial

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Seni Kuda Lumping Panggeuing Ati, Pabrik Es, Empangsari, Kota Tasikmalaya lakukan antraksi seni kuda lumping dan seni debus dalam kegiatan bakti sosial penggalangan dana untuk korban bencana di Bogor, Minggu (12/1/2020).

Kegiatan sosial yang digagas oleh Komunitas Peduli Asal Tasikmalaya (Kompatas) tersebut dilakukan dibeberapa titik lokasi, yakni di Jalan H.Z Mustofa, Taman Kota dan Alun-Alun Kota Tasikmalaya.

“Kompatas merupakan gabungan dari beberapa Komunitas di Tasikmalaya, yakni diantaranya Baraya Tasik, Tasikmalaya Tempoe Deloe, Arta, Gretac, Sajalur Jadi Dulur dan Karinding Wangi,” ujar Dede Surahman, salah satu penggagas Kompatas kepada Jabarnews.com, Minggu (12/1/2020).

Baca Juga:  Ambruk, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan Di Majalengka Tak Juga Diperbaiki

Selain untuk menjalin silaturahmi antar Komunitas, Kompatas sendiri dibentuk untuk mewujudkan aksi karya nyata kepedulian sosial terhadap sesama.

Dede mengaku sangat prihatin terhadap saudara-saudara yang terkena dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bogor.

“Mudah-mudahan, saudara-saudara yang terkena dampak bencana alam tersebut senantiasa diberikan ketabahan dan kesabaran serta semoga diberikan perlindungan Alloh SWT,” ujar Dede.

Dede menuturkan, hasil penggalangan dana tersebut, Tim Kompatas berhasil menghimpun uang Rp. 2.204.300, dan dana tersebut disalurkan langsung melalui Komunitas yang ada di Bogor.

Baca Juga:  Hibah Tak Juga Cair, Pemkot Bekasi Ancam Larang Truk Sampah DKI Lewat Tol Barat

“Dengan demikian, Dede berharap bahwa kedepan Kompatas bisa lebih solid dan kuat dalam menjaga ikatan antar Komunitas, mari kita selalu mewujudkan aksi sosial terhadap sesama, dan mudah-mudahan aksi ini dapat menggugah Komunitas-Komunitas yang ada di Kota Tasikmalaya,” harapnya.

Sementara, Agustian selaku penerus generasi ke-4 seni kuda lumping dan debus, Pabrik Es, Empangsari, Kota Tasikmalaya, mengaku sangat bangga dapat menghibur masyarakat Kota Tasikmalaya selama penggalangan dana tersebut berlangsung.

Dengan melalui antraksi seni kuda lumping dan debus tersebut menurut Agustian, semoga dapat menggugah para masyarakat dan generasi muda untuk melestarikan budaya tersebut, karena menurutnya,

Baca Juga:  Polresta Bogor Kota Gagalkan Upaya Penyelundupan 6 Kg Ganja untuk Tahun Baru

“Indonesia ini sangat beragam, jadi jangan sampai warisan nenek moyang kita ini punah ditelan waktu, ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Agustian tengah mempraktekan adegan menyayat lidah dengan memakai pisau dan golok, selain itu antraksi yang lumayan ekstrime tersebut, Agustian mencoba menggorok bagian tubuh dengan senjata golok yang cukup tajam.

“Memang seni tradisi ini tidak sembarangan orang bisa, dan persyaratannya juga tergolong cukup susah. Tidak sembarangan orang yang bisa menguasai ilmu seni kuda lumping dan seni debus ini,” ucap pewaris ilmu seni beladiri debus tersebut. (Cr1)