Nilai Rupiah Perkasa Seiring Harga Minyak Dunia Turun

JABARNEWS | BANDUNG – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat seiring turunnya harga minyak dunia. Penguatan rupiah sendiri sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Sejak berada di level Rp 13.940 pada 6 Januari yang lalu, posisi rupiah terhadap dolar AS terus menguat hingga hari ini.

Pada pukul 9.48 WIB, rupiah bergerak menguat 49 poin atau 0,35 persen menjadi Rp.13.805 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp.13.854 per dolar AS. Angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang di level Rp.13.744.

Baca Juga:  Si Jago Merah Hanguskan Sebuah Rumah Warga di Purwakarta

“Penurunan harga minyak ini di antaranya karena tensi konflik antara AS-Iran mereda, ditambah Wakil Perdana Menteri Liu Le akan datang ke Washington DC untuk menandatangani perjanjian kesepakatan dagang AS-China untuk fase satu pada tanggal 15 Januari 2020 ini,” kata Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Baca Juga:  Warga Majalengka Keluhkan Gas Elpiji Cepat Habis Dan Sulit Didapatkan

Harga minyak mentah turun tajam pada akhir minggu lalu, bahkan tembus di bawah level 60 dolar AS per barel untuk jenis WTI.

Selain itu, pasar masih menunggu rencana dari AS dan China dalam menandatangani kesepakatan dagang fase satu yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (15/1) mendatang.

Dalam kesepakatan dagang fase satu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15 persen terhadap produk impor asal China senilai 120 miliar dolar AS, nantinya akan dipangkas menjadi 7,5 persen saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.

Baca Juga:  Harga Komoditas Kebutuhan Pokok di Kota Bandung Merangkak Naik Jelang Ramadan

Lana memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.780 per dolar AS hingga Rp13.820 per dolar AS.

Sementara itu, rupiah pagi ini cemerlang terhadap seluruh mata uang negara utama dunia. Rupiah paling kuat unggul terhadap poundsterling, yen Jepang, dan franc Swiss. (Ara)