Seorang Remaja Purwakarta Tewas Terjangkit DBD

JABARNEWS | PURWAKARTA – Terjangkit demam berdarah dengue (DBD), seorang remaja berusia belasan tahun bernama Muhamad Nazwar Alamin warga Desa Linggamukti, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, meninggal dunia.

Sekertaris Desa Linggamukti yang juga ayah dari Muhamad Nazar Alamin (11), Udus Sutisna membenarkan peristiwa yang menimpa anak keduanya tersebut.

Udus mengungkapkan, sebelum meninggal dunia, putranya mengalami demam tinggi, kemudian dirinya membawa putranya ke salah satu klinik yang ada di wilayah Kecamatan Darangdan.

“Tak lama kemudia pihak klinik menyarankan agar membawa anak saya ke Puskesmas setempat. Namun karena kondisi anak saya tak kunjung membaik pihak puskesmas kembali menyarankan untuk membawanya ke rumah sakit,” ungkapnya saat ditemui di kantor Desa Linggamukti, Selasa (14/1/2020).

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Selasa 31 Januari 2023

Segala upaya telah dilakukan Udus untuk kesembuhan anaknya itu. Namun apa dikata takdir berkehendak lain, pada Sabtu (4/1/2020) anak yang akrab disapa Nazar itu tutup usia di rumah sakit.

Dihubungi terpisah, Camat Darangdan, Ade Sumarna mengatakan, pihaknya telah lakukan fogging untuk mengantisipasi dan mencegah perkembangan penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti.

“Mencegah terjadinya kasus penularan DBD, oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar, kami merasa perlu memastikan agar warga sekitar tetap aman dan tidak terjangkit penularan DBD dengan cara memberikan penyuluhan dan fogging,” ungkap Ade, saat dihubungi melalui selulernya.

Baca Juga:  Ratusan Polisi Disiagakan untuk Antisipasi Kerawanan saat Libur Panjang di Bandung

Ditambahkannya, fogging ini sebagai langkah antisipasi terhadap penularan penyakit DBD.

“Mudah-mudahan dengan fogging yang kita lakukan ini masyarakat akan terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu,” harapnya.

Camat mengaku, fogging ini dipastikan aman untuk manusia, sebab gas untuk fogging nyamuk sudah diracik sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan manusia atau hewan peliharaan, kandungan insektisida dalam gas tersebut sangat minim sehingga hanya mampu membunuh serangga sekecil nyamuk.

“Pada intinya kami mengajak warga untuk hidup sehat dan terbebas dari penyakit,” kata Ade.

Baca Juga:  Jasa Raharja Menjamin Korban Laka Lantas di Tol CIpali KM 78

Diungkapkannya, fogging tersebut hanyalah bersifat sebagai pencegahan dalam menanggulangi wabah DBD.

Untuk itu, camat mengimbau kepada Masyarakat Kecamatan Darangdan agar melakukan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara melakukan 3 M yakni menguras, membersihkan dan mengubur barang bekas.

“Imbauan kami kepada warga agar sering membersihkan wilayah rumah melalui program PSN, melakukan 3M karena nyamuk sering bersarang di genangan air dan gantungan baju. Karena jentiknya di situ, kami mau merubah secara nyata agar warga terhindar dari berbagai penyakit, Pungkasnya. (Gin)