Puncak Musim Hujan, Polisi Petakan Titik Rawan Banjir di Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Polrestabes Bandung bersama instansi pemerintahan telah memetakan titik rawan banjir di wilayah Kota Bandung, menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi hingga Februari 2020.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema mengatakan pelaksanaan siaga banjir itu, Polrestabes Bandung akan di bantu oleh Brimob Polda Jabar yang menurunkan dua pertiga kekuatan personel kemudian akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Bandung, serta TNI.

Baca Juga:  Dinas Sosial Serdang Bedagai Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir

“Titik rawan banjir itu ada lima titik, yaitu di kawasan Pagarsih, Gedebage, Pasteur, Rancasari, Padasuka Cicaheum. Terutama aliran Sungai Citepus, sekitaran Cidadap,” kata di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa.

Ia menambahkan, pihaknya beserta instansi terkait merumuskan langkah-langkah jangka pendek, antara TNI dan Polri, maupun instansi lainnya untuk sama-sama melihat beberapa titik rawan banjir di Kota Bandung.

Selain itu, Dia menyebut telah menginstruksikan kepada personelnya di kewilayahan agar melakukan sosialisasi untuk masyarakat terkait antisipasi bencana banjir. Selain polisi, sosialisasi itu akan dibantu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

Baca Juga:  Wah! Ada Lonjakan Tarif Pembiayaan Listrik di Cianjur, Warga Ngeluh: Hanya Buang Energi Saja!

“Diharapkan, kami bersama masyarakat dapat meminimalisasi terjadinya bencana banjir yang bisa menimbulkan korban jiwa,” kata dia.

Sementara itu, Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengimbau kepada masyarakat agar tetap siaga meski sejak beberapa waktu lalu Kota Bandung tidak diguyur hujan.

Baca Juga:  Seorang Perempuan di Karawang Jadi Pengedar Ganja, Ini Kata Polisi

“Jangan merasa sudah pergi hujannya. Ini hanya sesaat saja. Kalau gangguan badai tropis di Australia hilang, maka kita kembali lagi mengalami hujan,” kata Tony.

Kemudian, Ia menambakan, hujan tidak terjadi karena ada perubahan pola angin akibat badai tropis di wilayah Timur yang berdekatan dengan Australia. Maka dari itu masyarakat tetap ia minta untuk siaga perubahan cuaca. (Ara)