Jembatan Gonggang Putus Akibatkan Tiga Desa di Cianjur Terisolir

JABARNEWS | CIANJUR – Terputusnya akses jembatan bambu di atas Sungai Gonggang yang berarus deras, mengakibatkan Warga tiga desa di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terisolir.

Tokoh masyarakat Agrabinta, Imat (42) menjelaskan putusnya jembatan gantung yang terbuat dari bambu sepanjang 14 meter dengan lebar 4 meter hasil swadaya masyarakat itu, akibat derasnya arus sungai setelah hujan turun deras dengan intensitas tinggi, beberapa hari yang lalu.

“Kalau musim kemarau arus sungai tidak terlalu deras, sehingga masih banyak warga yang berani melintas. Tapi kalau seperti sekarang arus sungai deras dan berbahaya kalau melintas,” jar Imat (42), Selasa (14/01/2020).

Baca Juga:  Angka Pengangguran Tinggi, JobStreet Express Jaring Ribuan Pelamar Kerja di Garut

Putusnya jembatan yang menjadi akses utama warga di tiga desa, Neglasari, Bunisari dan Mulyasari, membuat aktifitas warga terhenti, bahkan terisolir selama beberapa hari karena tidak dapat dilalui.

“Semua tersapu habis dari ujung ke ujung jembatan, sehingga akses warga terputus. Satu-satunya jalan melalui sungai yang sejak satu pekan terakhir arusnya deras dan sulit untuk dilalui,” katanya.

Saat ini, ada warga yang memaksakan diri untuk melintasi sungai karena keperluan mendesak, termasuk anak sekolah yang digendong orang tuanya untuk sampai ke ujung sungai.

Baca Juga:  Puluhan Warga Pangkalan Purwakarta Geruduk Kantor Desa, Ini Tuntutannya

Warga berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur dapat segera membangun jembatan darurat atau langsung membangun jembatan permanen untuk aktivitas warga di tiga desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi itu.

“Sudah beberapa kali mantan Bupati Cianjur, bersama orang dinas datang ke lokasi. Namun hingga saat ini, harapan untuk memiliki jembatan permanen belum terwujud,” katanya.

Ia menambahkan, saat ini sebagian besar warga dari tiga desa terutama anak sekolah terpaksa meliburkan diri karena tidak ada akses yang aman untuk dilalui.

Baca Juga:  Tuntaskan Covid-19, Polres Indramayu Gencarkan Sosialisasi, Edukasi Masyarakat

Kepala Desa Neglasari Nasihin, mengatakan sejak putusnya jembatan Sungai Gonggang, pihaknya langsung membuat laporan melalui kecamatan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur untuk segera ditanggapi.

Putusnya jembatan tersebut membuat seribu lebih kepala keluarga dari tiga desa terisolir. Menyeberang sungai merupakan solusi satu-satunya.

“Risikonya sangat besar terlebih kalau arus sungai deras disertai hujan, sangat sulit untuk melintas. Kalau mendesak warga bertaruh nyawa melintasi sungai untuk sampai ke jalan utama kabupaten,” katanya. (Ara)