Emil Siapkan 1 Triliun Kredit untuk Petani dan UKM di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, pemerintah telah menyiapkan 1 Triliun untuk kredit petani dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bermitra dengan Bulog. Sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat Melakukan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Bjb dan Perjanjian Kredit dengan Perum Bulog di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (23/12/2019).

Emil menyebut, dalam MoU tersebut, Bulog berfungsi sebagai pembeli atau ofteker produk-produk dari petani dan UKM.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca di Bandung Raya Jumat 10 Maret 2023

“Jadi, petani tinggal kerja saja jangan khawatir, bisa kerja dengan baik produktif, nanti komuditasnya pasti dibeli Bulog,” kata Emil.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, proses jual beli antara petani dan Bulog meliputi kegiatan penanaman dan pemanenan.

“Jadi, instrumennya jelas mereka bekerja, kita dukung kemudian instrumen keuangan siap, pembelinya sudah siap,” jelasnya.

Selain itu, ucap Emil, kalau program ini terbukti hadir mensejahterakan rakyat, pihaknya akan melakukan MoU terkait pencegahan stunting. Pasalnya, kata dia, Bulog memiliki produk-produk yang bisa menabur vitamin langsung ke beras.

Baca Juga:  Cendikia Muda Ini Greget Kritisi Kasus Bullying

“Sehingga Insyaa Allah nanti berhasil kita pake untuk ibu-ibu hamil dan Insyaa Allah tidak ada lagi generasi stunting. Ini luar biasa saya apresiasi, mudah-mudahan Jawa Barat selalu berinovasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Bulog Pusat, Budi Waseso menyatakan, penandatanganan MoU ini bertujuan untuk mengoptimalkan ketahanan pangan.

“Kita terus menggalakkan lagi lapangan. Sehingga nanti ada pergerakan yang cepat, terus perekonomian juga bergerak dengan baik kemudian juga ketahanan pangan, karena ini utamanya adalah pangan,” ujar Budi.

Baca Juga:  Janda Anak Dua, Tewas Digorok Pria Tak Dikenal

Disisi lain, lanjut dia, selain memberikan pendanaan kredit, juga untuk membantu para petani yang sering terjerat dalam permainan tengkulak.

“Di BJB konsennya di Jawa Barat, kalau bisa ditangani oleh perbankan saya kira akan menjadi lebih mudah,” pungkasnya. (RNU)