Kapal Pukat Trawl Merajalela, Nelayan Tradisional Sergai Resah

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Kapal pukat trawl asal Belawan, Pantai Labu dan Pagurawan dalam dua bulan terakhir merajalela diperairan Teluk Mengkudu. Kehadirannya membuat sejumlah nelayan tradisional resah.

Jul nelayan asal Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara mengatakan kehadiran kapal pukat trawl hasil tangkapan mereka berkurang.

“Kapal itu mengambil ikan jarak 3 mil dari bibir pantai, itu daerah tangkapan nelayan tradisional,” ujar jul, Kamis (16/01/2020).

Baca Juga:  Benarkah Hewan Kurban yang Terpapar PMK Gejala Berat Tidak Sah? Ini Penjelasan MUI

Ia menjelaskan, semasa Susi Pujiastuti Menteri Perikanan, kapal pukat trawl sempat hilang.Dalam beberapa bulan belakangan ini kapal pukat trawl merambah sampai kezona tangkap nelayan tradisional sekitar 3 mil dari bibir pantai.

“Dulu sempat hilang, sekarang kapal pukat trawl kembali merajalela sehingga nelayan tradisional resah,” ucap Jul.

Baca Juga:  Tundukkan Vietnam 3-2, Shin Tae-yong Akui Mental Pemain Timnas Indonesia Sudah Lebih Baik

Menurutnya, kapal pukat trawl tidak segan-segan merambah mengambil ikan di zona nelayan tradisional. Biasanya mereka berlabuh malam.hari dan siangnya kembali ketengah laut.

“Lucunya kami nelayan tradisional mengambil di zona kapal pukat trawl sementara mereka mengambil ikan di zona nelayan tradisional, terbalik kan?,” Bilang Jul.

Baca Juga:  Potensi Gangguan Keamanan saat Pemilu 2024 Meningkat, Ridwan Kamil Ingin Polisi RW Lakukan Ini

Ditempat terpisah Camat Teluk Mengkudu Romian Siagian mengatakan, adanya keluhan nelayan tradisional Desa Sentang prihal adanya kapal pukat trawl mengambil ikan jarak 3 mil dari bibir pantai. Pihaknya akan kordinasi dengan Muspika Teluk Mengkudu dalam menindaklanjuti keluhan nelayan.

“Akan kita koordinasikan dengan Satpol Air dan Dinas Perikanan atas adanya keluhan nelayan tradisional itu,” kata Romi. (Ptr)