Pemprov Jabar dan Kementerian PUPR Berkomitmen Atasi Banjir

JABARNEWS | BANDUNG – Tahun 2020, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI berkomitmen akan melakukan aksi dalam meninimalisir bencana di Jawa Barat.

“Pak Menteri hadir untuk mengkordinasikan rencana aksi pada tahun 2020. Hadir juga ada Bupati Bogor, Bupati Bandung Barat, Wakil Bupati Subang, Wakil Bupati Karawang, perwakilan dari Kabupaten/Kota Bekasi dan Bupati Indramayu,” kata Gubernur Jawabarat, Ridwan Kamil usai rapat evaluasi dan rencana teknis preventif banjir di kawasan Jawa Barat di Gedung Sate, Kamis (16/1/2020).

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, dalam mengantisipasi bencana banjir terjadi di Jawa Barat, pihaknya akan segera membangun bendungan di daerah yang kemarin terdampak banjir.

“Bendungan akan dibangun secepatnya apakah ini untuk normalisasi apakah atau pengerukan dan lain sebagainya. kemudian anggaran juga kita akan hitung mana yang ada dianggaran 2020 kita akan urutkan dan tentunya jadwal secepatnya,” ucapnya.

Baca Juga:  Duh! 7.200 Bidang Tanah Milik Pemerintah Kota Bandung Belum Bersertifikat

Dia menegaskan, aksi tersebut merupakan komitmen dari kementerian, karena sesuai arahan dari bapak Presiden untuk membereskan yang bisa dikebut di 2020. Oleh karena itu, ini akan menjadi sebuah contoh ketanggapan dari pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat.

Emil juga menjelaskan, khusus untuk Kabupaten Bogor, tanggap daruratnya akan diperpanjang sampai akhir bulan. Pasalnya sudah diberikan solusi oleh Bupatinya.

“Bupati akan melakukan pemberian SK mana yang diberi bantuan 25 juta untuk hunian yang rusak ringan, mana yang dibantu 50 juta untuk hunian yang berat rusaknya dan mana yang akan diberi kontrakan sementara sambil dicari relokasi hunian tetap yang nanto juga dibantu oleh kementerian pusat ini yang akan kita kebut dalam 2 minggu ini,” jelasnya.

Dia berharap, koordinasi ini terus dilakukan guna mendukung produktifitas program yang akan dilendingkan.

Baca Juga:  Yuk Ikutan Uji Emisi Kendaraan Gratis di Bekasi

“Mudah-mudahan koordinasi seperti ini akan menjadi contoh agar rakyat kita fokus pada hal-hal yang sifatnya produktif dan hal kebencanaan bisa kita lakukan prefentif dengan program program,” harapnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengaku kedatangannya ke Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ingin mengevaluasi banjir dikawasan Jawa Barat.

“Jadi kami tadi baru bicarakan tentang banjir yang terjadi pada bulan Januari ini, ada sembilan kepala daerah kabupaten dan kota di Jawa Barat ini yang mengalami banjir. Seperti Kabupaten Bandung Barat, Karawang, Indramayu, Subang, kemudian Kabupaten Bogor, kabupaten Bekasi dan Kota bekasi serta kota Depok,” ujar Basuki.

Dia menyampaikan tentang Citarum bahwa dengan hujan yang paling besar pada tanggal 17 Desember kemarin tidak terdengar nyaris tidak terdengar ada yang banjir berkepanjangan di Dayeuhkolot.

Baca Juga:  DKUKMP Ciamis Keluarkan Surat Edaran Waspadai Oknum Petugas Regulator

Pasalnya, dengan adanya operasi dari terowongan Cigombong telah menyelesaikan cisangkuy untuk mengalirkan 50% aliran Cisangkuy ke hilir Dayeuhkolot masuk ke Citarum dengan selesainya bulan April.

“Mudah-mudahan Dayeuhkolot dan sekitarnya termasuk kawasan dan banjaran bisa ditarik oleh cisangkuy itu sehingga bisa dikendalikan banjirnya dengan demikian saudara sekalian saya ingin tahun 2020 ini banjir di lingkungan Bandung bisa terkendalikan dengan lebih baik,” tuturnya.

Setelah beres di hulu, pihaknya akan berfokus ke hilir daerah Karawang muara gembong yang tahun ini kena banjir besar sehingga programnya tahun depan bisa mulai dengan adanya usulan membuat bendungan di Cideet.

“Cideet berada di Kabupaten Bogor itu untuk mengendalikan banjir di karawang mungkin tahun depan dan Bekasi ingin ada bendungan sendiri ingin ada cijurai yang butuh irigasi saya kira dua-duanya penting,” pungkasnya. (RNU)