Omset PKL Cicadas Turun, Wawalkot Bandung Bantah Karena Lapak Baru

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sejak Agustus 2019 lalu telah melakukan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Cicadas. Saat ini, hal tersebut dikelukan pedagang menyebakan terkait omzetnya menurun.

“Terjadinya penurunan omzet yang dikeluhkan PKL Cicadas bukan karena penataan. Saat ini situasi ekonomi sedang mengalami penurunan daya beli, sehingga rata-rata semua usaha mengalami penurunan omzet” ujar Wakil Wali Kota (Wawalkot) Bandung, Yana Mulyana, Sabtu (11/02/2020).

Baca Juga:  Beredar Rumor Piala Dunia U-20 Tak Masuk Kalender AFC, Ini Kata Menpora

Menurutnya, pascadilakukan penataan justru memberikan peluang yang lebih besar. Sebab suasana dagang menjadi lebih enak dan terbuka. Sehingga meningkatkan potensi daya beli yang jauh lebih tinggi.

”Prinsipnya ingin lebih baik, ingin tertata. Jadi jangan karena daya beli lagi turun, terus semua disalahin penataannya,” kata Wawalkot.

Baca Juga:  Oded M Danial: Ada 41 Sungai Lewati Kota Bandung, Bantaranya Wajib Enak Dilihat

Sementara itu, Koordinator pedagang kaki lima (PKL) Cicadas, Suherman mengatakan penurunan omzet pedagang terjadi karena faktor musim hujan.

“Tidak ada kaitan pendapatan pedagang dengan pembenahan lapak” ujar Suherman.

Ia menjelaskan, keadaan penurunan hasil penjualan karena musim hujan ini normal sering terjadi ketika lapak pedagang belum dibenahi.

Baca Juga:  Wali Kota Bandung: ASN Harus Paham Perda Bangunan

Suherman juga merespons soal keluhan pedagang lain yang tempatnya tak dilengkapi kanopi. Menurutnya itu hanya kekagetan pedagang saja karena mereka terbiasa dengan lapak tertutup.

“Mungkin merasa kaget saja tenda baru dan tidak ada kanopi. Mungkin kebiasaan mereka ditutup dengan tenda biru,” paparnya. (Red)