Anak Buka Suara Soal Ibunya Mendapat Perlakuan Tidak Menyenangkan Jadi TKW

JABARNEWS | PURWAKARTA – Beredar kabar seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Purwakarta mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya di Arab Saudi. Seorang TKW tersebut diketahui bernama Neng Oyah Aipah (43) warga Kampung Krajan, Desa Sawahkulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta.

Namun ternyata, hal berbeda disampaikan anak dari tenaga kerja wanita (TKW) Neng Oyah Aipah, Isna Nurrohmah (19) memberikan pernyataan terkait ibundanya yang diberitakan mendapat perlakuan kekerasan dari majikannya di Arab Saudi.

Saat dihubungi melalui selulernya, Isna mengungkapkan, ibundanya masih dapat dihubungi, bahkan tadi pagi pun dirinya selesai berkomunikasi dengan ibunya yang ada di Arab Saudi.

“Kondisi mamah baik, hanya ada masalah bukan disiksa majikan melainkan ketakutan ada teman mamah yang penyuka sesama jenis dan memang karena upah atau gaji yang tak tepat waktu alias ditangguhkan majikannya,” jelas Isna, Rabu (15/1/2020)

Menurut Isna, sebenarnya majikan ibunya, akan memulangkan Neng Oyah ke Indonesia seminggu lagu, akan tetapi tiga orang temannya melarikan diri dan ibunya dituduh menjadi pemicunya.

Baca Juga:  Perang Sarung Pecah di Banjarsari Ciamis, Warga Resah!

“Mamah difitnah jadi pemicu soal kaburnya temen-temen mamah disana. Jadi mamah itu sekarang diawasi polisi di sana. Kalau telponan (komunikasi) sering dan lancar-lancar saja komunikasi mah,” jelas Isna.

Neng Oyah Aipah yang diketahui memiliki empat orang anak di Purwakarta dengan yang tertua berusia 24 tahun dan bungsu 9 tahun.

Isna Anak kedua dari Neng Oyah Aipah menjelaskan alasan ibundanya pergi ke Arab Saudi menjadi tenaga kerja di sana karena faktor ekonomi.

“Jadi waktu itu aku lulus SMP dan kondisi keluarga sedang krisis ekonomi untuk membiayai kami semua yang sekolah. Kondisi bapak (Wahyudin) (46) pun saat itu gak kerja hanya ke pasar saja dan pusing menyekolahkan adik-adik, akhirnya mamah memilih pergi ke Arab Saudi,” ungkapnya.

Tak hanya untuk biaya sekolah anak-anaknya, Isna juga menyebut alasan lain ibundanya pergi ke Arab Saudi, karena keluarganya memiliki banyak hutang.

Baca Juga:  Bobol Gudang TVRI di Tebing Tinggi, Ucok Koro Ditangkap Polisi

“Bapak mengizinkan mamah ke Arab Saudi dengan catatan mamah tak boleh jadi pembantu. Akhirnya mamah kan pertama ke sana bekerja di salon. Mamah nyaman saat itu kerja di salon, tapi setelah pulang ke Indonesia dan balik lagi ke sana justru diambil oleh teman majikannya dan tak bekerja di salon lagi sehingga mulai ada masalah,” ujarnya.

Dijelaskan Isna, bahwa ibundanya sering mengirimkan uang kepada keluarganya yang ada di Purwakarta dengan nominal yang berbeda-beda.

“Ya kirim uang kalau kami sedang butuh saja ada Rp 2 juta, Rp 3 juta, atau Rp 5 juta. Uang itu biasanya digunakan untuk uang kuliah saya. Jadi sebutuhnya berapa baru mengirim,” ujar Isna

Saat ibunya berangkat ke Arab Saudi, Isna mengaku sedih karena harus berpisah dengan sang ibunda.

“Sedih karena saat mamah pergi aku gak diajak. Kalau aku mah bisa mah cepet pulang ke rumah. Jangan mikirkan biaya aku lagu, Aku gak butuh kemewahan, hanya butuh bahagia di sini bersama mamah,” harapnya.

Baca Juga:  Peringati Hari Jadi, Ratusan Siswa Kuningan Ikuti Aneka Lomba

Harapan Isna ingin ibunya dapat kembali ke Indonesia dengan selamat ditanggapi salah satu anggota DPRD Purwakarta, Ceceng Abdul Qodir, dari Fraksi PKB.

Pria yang akrab disapa Kang Ceceng kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dan langsung berkomunikasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan BNP2TKI yang menangani khusus Buruh Migran atau TKW yang saat ini ingin kembali ke Indonesia.

“Kita sudah berkomunikasi dengan kementerian tenaga kerja dan BNP2TKI agar kasus TKW tersebut segera diselesaikan dan segera di pulangkan, jangan sampai ada kejadian yang tidak di inginkan,” ujarnya, saat dihubungi melalui selulernya.

Tak hanya itu, kata Kang Ceceng, pihaknya juga sudah membuat laporan ke KJRI yang ada di Jeddah.

“Semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan dan Neng Oyah Aipah TKW asal Kecamatan Pasawahan itu segera kembali ke Indonesia dengan selamat dan sehat,” tegasnya. (Gin)