Kinerja DPRD Purwakarta Dinilai Tidak Transparan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sejumlah masyarakat di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat banyak yang mempertanyakan apa saja yang telah dikerjakan wakil rakyat mereka yang saat ini menjadi anggota DPRD Purwakarta. Masyarakat juga menilai bahwa kinerja DPRD Purwakarta dalam menjalankan tugasnya tidak transparan.

Pasalnya, hingga saat ini diketahui DPRD Kabupaten Purwakarta belum memiliki website resmi yang bisa memberikan informasi tentang apa saja yang sudah dan akan mereka perbuat untuk masyarakat.

Baca Juga:  Aty Rohaeni Guru yang Tewas Ditikam Mantan Suami, Sosok Keibuan dan Dikenal Ramah, Ini Kata Teman Terdekatnya

“Masa lembaga sekelas DPRD Purwakarta tidak memiliki website resmi, dan ini perlu diragukan terkait transparansi kinerja mereka sebagai wakil rakyat,” kata Ketua Studi Purwakarta Ibnu Aril, Kamis (23/1/2020).

Aril menilai, jika DPRD Purwakarta memiliki website resmi, bisa menjadi sarana berbagi informasi kepada masyarakat. Bahkan selain itu masyarakat juga bisa menyampaikan aspirasi mereka yang nantinya bisa diketahui oleh seluruh anggota DPRD.

Selain itu, ujar Aril, dalam website resmi itu nantinya, DPRD Purwakarta menuliskan berbagai agenda yang akan dilaksanakan, mulai dari agenda rapat, jadwal kunjungan, dan tugas-tugas yang dijalani untuk kepentingan rakyat.

Baca Juga:  Ade Yasin Fokus Relokasi 19.821 Pengungsi Korban Bencana

“Kalau sekarang gimana masyarakat bisa tahu kerja mereka apa dan apa yang telah dihasilkan. Yang pasti masyarakat memiliki hak untuk mengetahui apa saja kinerja yang telah dilakukan wakilnya yang duduk di gedung DPRD,” ucap Aril.

Sebagai penutup, Aril menyayangkan belum adanya website resmi dari Sekretariat DPRD Purwakarta. Padahal untuk membuat website tidak membutuhkan dana yang besar, seperti besarnya dana untuk anggota DPRD melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke berbagai tempat.

Baca Juga:  Perlunya Perbaikan Sistem Transportasi di Purwakarta

“Setahu saya DPRD Purwakarta itu ada akun facebooknya, minimal itu diaktifkan kembali. Toh, share info diakun tersebut tidak memerlukan keahlian khusus dan bisa dilakukan sambil ngopi. Jangan setelah dinyinyir masyarakat kemudian nggak terima. Yang pastinya proaktif itu lebih baik,” jelas Aril. (Zal)